Nikmatnya Memetik Kopi Arabica Gayo, Produk Wisata Baru Aceh Tengah

TAKENGON | ACEHHERALD.com – Potensi wisata Aceh Tengah luar biasa. Selain keindahan alamnya yang mempesona, juga atraksi seni negeri Puteri Bensu yang sangat atraktif. Namun, sayangnya selama ini keunggulan yang dimiliki Aceh Tengah belum terpromosi dengan baik. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan masyarakat dan petani Aceh Tengah adalah memetik Kopi Gayo. ‘Kalau memetik kopi … Read more

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal didampingi anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi menghadiri Festival Panen Kopi Gayo di Aceh Tengah. Di belakangnya nampak tanaman kopi Gayo yang luas. Foto Disbudpar Aceh

Iklan Baris

Lensa Warga

TAKENGON | ACEHHERALD.com – Potensi wisata Aceh Tengah luar biasa. Selain keindahan alamnya yang mempesona, juga atraksi seni negeri Puteri Bensu yang sangat atraktif. Namun, sayangnya selama ini keunggulan yang dimiliki Aceh Tengah belum terpromosi dengan baik.

Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan masyarakat dan petani Aceh Tengah adalah memetik Kopi Gayo. ‘Kalau memetik kopi Gayo Arabica itu dikemas dengan baik, kegiatan itu sangat layak dijual sebagai salah satu produk wisata unggulan Aceh Tengah. Petani tidak hanya menjual biji kopi yang sudah terkenal ke seantero planet bumi. Tapi juga menjual aktivitas mereka.

“Nikmatnya memetik Kopi Arabica Gayo di ladang-ladang petani dalam suasana udara dataran tinggi yang sejuk tentu akan menambah kenangan yang luar biasa bagi wisatawan,” ujar seorang pemandu wisata yang sering memandu wisatawan ke Tanah Gayo.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal mengakui keindahan alam dataran tinggi Gayo yang luar biasa itu perlu dipoles dan didukung promosi, sehingga mampu menarik wisatawan ke daerah dingin tersebut.

Di samping sejumlah destinasi yang mempesona, salah satu produk wisata yang patut dikembangkan Aceh Tengah, adalah Panen Kopi Arabica Gayo. Dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal ikut menikmati  Festival Panek Kopi Gayo dengan memetik buah kopi yang sudah memerah di dahannya.

Perwakilan BPCB Aceh, Miftah menyebutkan Festival Panen Kopi Gayo merupakan salah satu bentuk implementasi dari amanat UU untuk memajukan kebudayaan Indonesia dilaksanakan pihaknya Desa Kute Lintang dan Pegasing. Festival Panen Kopi Gayo ini salah satu tradisi masyarakat Gayo yang harus diselamatkan!

Salah satu produks budaya yang juga sangat menarik dan layak dijual cara masyarakat Gayo menyambut tamu. Foto Disbudpar Aceh

Lebih jauh Miftaf upaya yang dilakukannya hendaknya ke depan terus bisa dilaksanakan, kalau perlu kegiatannya lebih besar dan semarak dari yang kita laksanakan tahun 2022 ini. “Jadi, pelaksanaan Festival Panen Kopi ini tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga terlibat peran dari masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Relawan ACT Lhokseumawe Arungi Sungai, Antar Sembako dan Wakaf Al-Qur’an ke Lubok Pusaka

Sementara Ketua Panitia Festival Panen Kopi Gayo, Baginda Raya mengatakan event tersebut dipersiapkan dengan penuh kesederhanaan ala warga Desa Kute Lintang dan Pegasing.

“Pemuda-pemudi kedua desa mengemas festival ini dengan kearifan lokal, agar esensi tradisi masyarakat Gayo tersebut mampu memikat wisatawan domestilk dan mancanegara untuk berkunjungan ke Aceh Tengah,” ujar Baginda Raya dikutip AcehHerald.com, Minggu (4/9/2022).

Reje Kute Lintang (kepala desa), Samsul Bahri mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan desanya untuk menjadi tuan rumah Festival Panen Kopi Gayo.

“Alhamudilillah, berkat kekompakan antar pemuda, kami bisa melangsungkan kegiatan ini untuk pertama kalinya,” ungkap Samsul Bahri sambil berharap pada tahun-tahun mendatang, mereka bisa menggelar acara serupa untuk mendukung kegiatan kepariwisataan Aceh secara menyeluruh.

Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah, mengatakan event tersebut terwujud berkat gerakan dari pemuda-pemudi Desa Kute Lintang dan Pegasing.

“Untuk membangun kebudayaan dan pariwisata, kita harus berangkat dari desa, kami hanya bertugas untuk menstimulus agar desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan. Kalau ada kegiatan seperti ini, pasti perekonomian warga ikut berdampak positif. Terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat di sini yang telah tumbuh kembang dan mandiri,” ucapnya.

“Alhamdulillah masyarakat kita bisa menerjemahkannya, sehingga acara ini bisa terlaksana. Saya mendapat informasi kalau warga di sini baru pertama kali membuat acara seperti ini. Jujur, kita sering buat event, kalau saya kasih nilai ini sudah 8,5. Sukses untuk anak muda semua,” katanya.

Festival Panen Kopi Gayo yang berlangsung meriah ini turut dihadiri anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Tengah, Zulkarnain, dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Kute Lintang dan Pegasing.

Baca Juga:  Kabid Humas Polda Aceh Minta Media Gencar Sosialisasi Protokol Kesehatan

Karena itu, masyarakat Kute Lintang dan Pegasing sangat mengharapkan kepada anggota DPR Aceh untuk memikir keberlanjutan pelaksanaan Festival Panen Kopi Gayo pada tahun 2023 mendatang. [adv]

Berita Terkini

Haba Nanggroe