“Jadi pada dasarnya kami telah bergerak membersihkan sampah dari lokasi venue, walaupun seremonial pembukaan belum dilakukan, ini semua demi kenyamanan bersihnya wajah kota dari sampah,”

Posisi keenam ada Aceh dengan perolehan 62 emas, 46 perak, dan 68 perunggu dengan jumlah 176 medali.

di babak ke 8, Leo menahan remis dari candidat master (CM) Muhammad Kamalsyah dari kontingen Kalimantan Barat. Kemudian di babak ke 9 sebagai penentu perebutan

beberapa provinsi yang masih nol medali emas, diantaranya Provinsi Sulawesi Barat, Papua Selatan, Bengkulu, Papua Barat Daya, Maluku Utara dan IKN.

emas kedua yang disumbangkan petarung Aceh dari Kelas Gharang Beregu Putra, yakni M Audie Lakasa Darandi, Hengki Pernando, dan M Ikhsan Arya.

Mulai ronde pertama hingga ketiga, kedua petarung di laga final ini, saling pukul dan tendang. Sesekali kedua mata petarung membaca kelemahan lawan dan kemudian melepaskan

Safrizal menekankan bahwa pengelolaan venue PON harus dilakukan dengan baik agar bisa terus digunakan oleh berbagai cabang olahraga dan memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.

Aceh memperoleh 52 emas, 39 perak, dan 45 perunggu dengan jumlah semua 136 medali.