Langkah Erick Thohir Sebelum Liga Indonesia Pakai VAR

JAKARTA | ACEHHERALD — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut penggunaan Video Assistant Referee (VAR) akan terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia, tetapi didahului perbaikan kualitas wasit. Dalam pandangan Erick belum semua wasit Indonesia bekerja dengan nyaman. Bahkan profesi wasit masih menjadi sampingan karena belum bisa menjadi sumber penghasilan utama. Menurut Erick, VAR adalah kebutuhan vital … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD — Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut penggunaan Video Assistant Referee (VAR) akan terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia, tetapi didahului perbaikan kualitas wasit.

Dalam pandangan Erick belum semua wasit Indonesia bekerja dengan nyaman. Bahkan profesi wasit masih menjadi sampingan karena belum bisa menjadi sumber penghasilan utama.

Menurut Erick, VAR adalah kebutuhan vital kompetisi sepak bola. Namun teknologi terkini tersebut baru bisa dipakai jika sumber daya manusianya punya kapasitas.

“Teknologi, tapi teknologi tanpa manusianya sama saja bohong. Karena itu kita akan mendorong perbaikan perwasitan, sistem pertandingan, baru kita hitung-hitungan VAR,” kata Erick, Sabtu (18/2).

“Karena kita belum tahu, makanya saya harapkan juga media juga tolong mendorong. Jangan ada persepsi seolah perusak sepak bola itu wasit. Hadir, ayo lihat kehidupan sehari-sehari mereka,” ucapnya.

Erick mengisahkan sempat bertemu dengan salah satu wasit Liga 2 2022/2023. Wasit bernama Rohadi itu sampai harus berjualan kembang tahu untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Ini terjadi karena Liga 2 tidak berjalan konstan. Saat ini kompetisi kasta kedua ini sedang dihentikan setelah Tragedi Kanjuruhan dan PSSI memutuskan menghentikan Liga 2.

“Saya punya komitmen, Exco [komite eksekutif PSSI] yang hadir semua, ibu bapak Waketum, yang saya dorong apa? Empati, hati, dalam kita mengambil keputusan harus pakai hati,” kata Erick.

“Bukan kekuasaan, bahwa kita Exco-nya, kita putuskan. Kami harus ambil keputusan berdasarkan data dan fakta, lalu temukan solusi, bukan kekuasaan dan arogansi,” ucapnya menjelaskan.

Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga:  Pemkab Aceh Besar Optimis dengan Kolaborasi ‘Basajan’

Berita Terkini

Haba Nanggroe