Anak Guru SD Itu Memotivasi Bocah Bocah SDN 7 Sampoineit : Semua Bisa Menjadi Pemimpin!

LELAKI paruh baya itu tampak begitu cair dengan audiennya. Dengan gaya khas nya ia berkomunikasi, kadang bak seorang guru dengan muridnya. Tak jarang seperti orang tua yang bercerita dengan penuh kasih sayang terhadap. Namun sesekali pria bongsor itu tampak seperti pencerita kondang, Kak Seto yang mendongeng di depan puluhan anak anak yang tampak tekun–walau sesekali … Read more

Amal Hasan bersama para muid SDN 7 Sampoiniet

Iklan Baris

Lensa Warga

LELAKI paruh baya itu tampak begitu cair dengan audiennya. Dengan gaya khas nya ia berkomunikasi, kadang bak seorang guru dengan muridnya. Tak jarang seperti orang tua yang bercerita dengan penuh kasih sayang terhadap. Namun sesekali pria bongsor itu tampak seperti pencerita kondang, Kak Seto yang mendongeng di depan puluhan anak anak yang tampak tekun–walau sesekali riuh rendah–mendengar tutur pria di depannya.

Itulah fenomena yang tersaji di pelataran SDN 7 Sampoiniet Aceh Jaya. Pria paruh baya itu adalah, Amal Hasan SE,Ak, mantan Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah (BAS). Sementara para bocah itu adalah murid murid SDN 7 Sampoiniet, yang ikut didampingi oleh guru dan orang tua atau wali masing masing.

Sebagai sosok yang putra asli Aceh Jaya, Amal ingin mengatakan semuanya bisa saja terjadi. Mantan bankir itu berkaca dari perjalanan karir dirinya secara pribadi. Ia terlahir dari sebuah keluarga sederhana, dengan ibu yang benar benar seorang ibu rumah tangga, serta ayah seorang guru Sekolah Dasar (SD)

Yaa…pria kelahiran 1 Oktober 1968 itu ingin mengatakan kepada para bocah tersebut, semuanya bisa saja terjadi. Karena semua punya hak untuk mengimpikan masa depan. Menjadi dokter, bankir atau bahkan politisi, itu semua takdir Allah.

Pertemuan spesial dengan para bocah dan keuarga besar SDN 7 Sampoiniet itu adalah bagian dari  kunjungan silaturrahmi bersama warga pesisir di Gampong Pulo Raya, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Minggu, 4 Juni 2023.

Dalam lawatan ke desa nelayan di Aceh Jaya tersebut, Amal Hasan turut didampingi oleh sang istri, Aida Tuti dan tokoh pemekaran Aceh Jaya Adnan NS serta rekan rekan SAH (Sahabat Amal Hasan), yang diantaranya terdiri dari komunitas anak muda pelajar dan mahasiswa Aceh Jaya. Secara khusus Amal Hasan yang merupakan anak seorang guru sekolah dasar di Aceh Jaya itu melakukan kunjungan ke salah satu sekolah warga desa nelayan di Pulo Raya dan disambut langsung oleh 50 murid Sekolah Dasar Negeri 7 Sampoiniet di pekarangan sekolah. Mereka didampingi oleh kepala sekolah Hj Siriyani S.Pd, para dewan guru dan petugas sekolah, Ketua Komite sekolah dan tokoh masyarakat setempat Syah Mualem, serta para orang tua wali murid.

Baca Juga:  Sapi Wagyu Seberat 400 Kg Kabur Saat Akan Dilelang

Mantan Direktur Bank Aceh Syariah ini menjelaskan, kehadirannya ke desa nelayan di Pulo Raya ini disamping bersilaturrahmi dengan masyarakat setempat yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, sekaligus ingin berinteraksi langsung dengan warga masyarakat serta anak-anak sekolah di kawasan pesisir tersebut. Kawasan Pulo Raya ini memiliki banyak cerita terpendam sejak dahulu kala dan dalam sejarahnya kawasan ini juga memiliki berbagai potensi kekayaan laut serta peternakan yang sangat potensial untuk menopang dan membangkitkan ekonomi masyarakat. Pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami kejayaan Pulo Raya ini seolah-olah ikut tenggelam dalam duka bencana dahsyat tersebut, ungkap Amal Hasan bernostalgia.
Ketua Pengprov cabor beladiri Hapkido Indonesia ini dalam dalam interaksi dengan anak-anak desa nelayan tersebut memberikan motivasi dan semangat agar belajar gigih dan menanamkan cita-cita yang tinggi untuk meraih masa depan. Semua mimpi dan cita-cita itu bisa digapai oleh siapa saja yang memiliki kemauan tekad yang kuat. Tidak ada yang mustahil kalau Allah berkehendak, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya, semua bisa menjadi pemimpin, kata Amal Hasan menyemangati.

“Hidup ini kita meutaloe wareh, gaseh-meugaseh, bila-meubila, kedatangan tim SAH (Sahabat Amal Hasan) juga turut membawa bantuan berupa peralatan dan perlengkapan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak sekolah yang akan memasuki tahun ajaran baru. Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan mereka. Kita harus sama-sama peduli terhadap pendidikan anak-anak agar kelak mereka menjadi generasi unggul membangun Aceh Jaya masa depan ” jelas Amal Hasan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Ikafensy) ini kemudian memotivasi anak-anak nelayan di desa tersebut untuk giat belajar dalam meraih cita-cita, patuh kepada orang tua rajin beribadah dan tidak membantah guru.

Baca Juga:  Amal Hasan Pimpin Keluarga Besar Masyarakat Aceh Jaya

“Dulu sekolah sangat sulit, sekarang sudah lumayan lebih mudah, yang penting giat belajar dan terus tanamkan disiplin yang baik, saya yakin dari murid-murid sekolah ini nanti akan lahir pemimpin pemimpin masa depan dengan beragam profesi seperti pengusaha, dokter, tni/polri, asn pemerintahan, tokoh ulama, politisi, bahkan bisa menjadi bupati, gubernur, menteri mungkin juga menjadi presiden,” kata Amal Hasan.

Amal Hasan yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Wilayah Aceh ini juga menyampaikan bahwa semua pihak berkewajiban untuk memperhatikan dan menata arah pendidikan generasi muda diberbagai tingkatan, kita harus membina dan membimbing mereka dengan baik terarah terukur sistematis dan berkelanjutan, karena ditangan merekalah masa depan Aceh Jaya akan menjadi lebih baik lebih maju dan sejahtera sebagai yang diharapkan.

Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Sampoiniet Hj Siriyani S.Pd menyampaikan apresiasi dan berterimakasih atas perhatian bapak Amal Hasan kepada anak-anak didiknya, apa lagi bantuan yang diberikan sangat bermanfaat untuk para murid dalam belajar. Ia berharap pihak lain juga bisa melakukan hal yang sama untuk memajukan pendidik khususnya di Sampoiniet dan umumnya di Kabupaten Aceh Jaya.

“Bantuan ini sangat berarti bagi anak-anak kami, semoga ini bisa menjadi contoh bagi pihak lain untuk melakukan hal yang sama, karena pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah,” jelasnya.

Debur ombak dari tepian pantai tak jauh dari SDN 7, seakan mencatat sebuah kebaikan hati dan motivasi dari anak mantan guru SD itu. Karena sekali lagi, semua punya hak merakir masa depan, bahkan untuk menjadi seorang bupati sekalipun.

Berita Terkini

Haba Nanggroe