Sensasi Buka Puasa Kolosal di Masjid Agung Abdya, Jadi Daya Tarik Wisatawan

  KAWAN2, itu acara buka puasa tiap hari di Masjid Agung Abdya. Kalau kalian ada yang melintas, ayo gabunglah. Ada minuman buka puasa, kue dan kurma dan habis shalat Maghrib berjamaah, kita makan dengan berbagai lauk pauk. Tiap hari ada lima buah kuah beulangong, ada ayam, bebek, lembu, kambing, dan berbagai jenis ikan. Semuanya gratis. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

 

Bupati Abdya,Akmal Ibrahim yang didampingi Istri Ny Ida Agurtina menerima salam takzim salah seorang remaja yang ikut Bukber di Masjid Abdul Ghafur. Foto Zainun Yusuf

KAWAN2, itu acara buka puasa tiap hari di Masjid Agung Abdya. Kalau kalian ada yang melintas, ayo gabunglah. Ada minuman buka puasa, kue dan kurma dan habis shalat Maghrib berjamaah, kita makan dengan berbagai lauk pauk. Tiap hari ada lima buah kuah beulangong, ada ayam, bebek, lembu, kambing, dan berbagai jenis ikan. Semuanya gratis. Kalau lewat, singgah ya….

Itulah sebait tulisan figur nomor satu Abdya, Akmal Ibrahim SH kepada rekan dan sejawatnya melalui sebuah jalur media sosial  WAG. Bupati Abdya itu ingin mengajak rekan sejawat dan koleganya menikmati sebuah sensasi kolosal dalam berbuka puasa di Abdya, tepatnya Masjid Agung Baitul Ghafur, Blangpidie.

Memang, ada denyut yang berbeda dalam Bulan Ramadhan kali ini di Negeri Breuh Sigupai Aceh Barat Daya (Abdya). Tahun ini seiring kehadiran sebuah masjid yang menjadi salah satu yang sangat representative di Aceh, yaitu Masjid Agung Baitul Ghafur, yang letaknya tak jauh dari bibir aliran sungai Krueng Beukah di Gampong Seunaloh, semarak Ramadhan makin terasa di Abdya.

Masjid yang memiliki pemandangan indah yang dilengkapi dengan air terjun di halaman depan, tidak hanya menjadi tempat selfi dan foto pre weding bagi calon pengantin baru, tapi juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi untuk Abdya.

Foto buka puasa bersama di Masjid Agung Abdya

Keberadaan masjid agung di Kota Blangpidie itu langsung mengubah suasana petang Ramadhan di Abdya, tepatnya kala berbuka. Setiap petang sejak satu Ramadhan yang lalu, hingga Senin (11/04/2022) kemarin, ratusan orang setiap harinya berbuka puasa di Masjid Agung tersebut.

“Rata rata jumlah orang yang berbuka mencapai 500 hingga 900 orang setiap harinya. Insya Allah stok yang disediakan oleh panjtia mencukupi,” kata Drs Zainun Yusuf, salah seorang pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baitul Ghafur.

Tahun ini adalah tahun ke tiga, BKM Baitul Ghafur melaksanakan Buka Puasa di kawasan Masjid Agung tersebut. Tahun ini, Panitia bukan sekadar menyediakan takjil atau penganan berbuka, namun juga makan malam, dengan menu special.  Seperti dikatakan Bupati Akmal ada lima buah kuah beulangong disediakan oleh Panitia setiap harinya. Ada donatur setiap hari untuk kuah beulangong itu. Bank Aceh Syariah Blangpidie menyediakan duah buah kuah beulangong khas Aceh Besar setiap petang selama Ramadhan 1443 H.

Selain itu Dinas Syariat Islam menyediakan satu beulangong setiap harinya. Sementara itu Bupati Akmal atas nama pribadi dan keluarga besarnya menyumbang satu beulangong per hari, serta satu lainnya adalah sumbangan SKPK Pemkab Abdya secara bergilir.

Baca Juga:  Dwi Gol Elpresident Kallon Kandaskan Darah Muda PAR FC

Sementara BKM Baitul Ghafur menyediakan takjil yang terdiri atas timun kerok, papaya, kurma serta ragam kueh basah.

“Kami memang menyediakan makanan berbuka untuk umum teutama musafir. Karena lokasi ini juga lalan lintas nasional Banda Aceh hingga Singkil. Setiap hari banyak musafir yang berhenti, ada yang dari  Banda Aceh, Meulaboh hingga dari Medan sekalipun. Mereka berbaur dengan kami di sini dan kita terima dengan tangan terbuka serta hati yang tulus,” kata Zainun Yusuf.

Yang terasa luar biasa, Bupati Akmal nyaris setiap hari berbaur dengan rakyat berbuka puasa bersama di pelataran Masjid Agung itu. Akmal bukan sendiri, ia membawa keluarga besarnya termasuk anak dan menantu. Kadang figur yang tak suka formalitas itu datang dengan sang istri, Ny Ida Agustina.

Masjid Agung Baitul Makmur, Abdya

Sepertinya, inilah masjid yang paling ramai di Aceh peserta buka barengnya, dan bukan hanya sekadar takjil, namun juga makan bersama dan disajikan di meja prasmanan setiap hari. Dan kini Masjid Baitul Ghafur telah menjadi ikon buka puasa bagi para musafir yang menelusuri lintas Barsela.

Lebih dari itu, anak anak muda seputaran Abdya telah menjadikan  Baitul Ghafur sebagai pelabuhan terakhir sejenak ngabuburit seputar Abdya. Walhasil nyaris seribuan orang setiap hari melaksanakan buka bareng di Masjid Agung Abdya.

Lantas siapa saja panitia untuk acara buka puasa kolosal harian itu. Tulang punggungnya adalah BKM, selain itu para anggota remaja masjid yang berasal dari seluruh Abdya. Selain itu juga juru dapur yang disiapkan langsung oleh donatur kuah beulangong. Semua itu bergerak seirama dengan penyiapan menu kuah beulangong, tepatnya sejenak usai ashar. Merekalah yang menjadi tulang punggung suksesnya buka puasa kolosal itu. Buka puasa yang kental dengan harumnya aroma masakan khas Aceh Besar dan berpadu dengan eksotisnya gulai limbek khas Abdya.

Dan pahala shadaqah para donatur serta pekerja acara buka puasa kolosal itu pun mengalir bagai aliran Sungai Krueng Beukah yang bening dan damai hingga jauh menuju lautan Hindia.

Ketua Asosiasi Travel Indonesia (Astindo) Aceh, Umar Machtub kepada AcehHerald.com mengatakan kegiatan buka puasa bersama yang digelar BKM Masjid Agung  Baitul Ghafur, Blangpidie itu tidak hanya bisa menjadi tradisi baru bagi warga setempat, tapi juga bisa menjadi paket Wisata Ramadhan dalam pengembangan dunia pariwisata untuk wilayah barat Selatan.

Baca Juga:  Kyriad Muraya Hotel Bagi-bagi Voucher Menginap

Apalagi, kata Umar Machtub yang juga tercatat sebagai salah seorang anggota Dewan Pengawas Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (DPD ASPPI) Aceh, paket buka bareng di Masjid Agung Baitul Ghafur, Blangpidie bisa menjadi daya tarik wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia untuk berkunjung ke Abdya.

Pemerintah Aceh sendiri sebenarnya sangat menarik untuk pengembangan destinasi wisata, budaya, dan kuliner di wilayah Barat Selatan. Pada sebelum Ramadhan 1443H, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin SE M.Si menggelar festival tentang budaya dan adat Barsela di Kota Subulussalam. Sebuah acara yang diikuti oleh kabupaten/kota yang berada di wilayah barat selatan Aceh.

Selain keberadaan Masjid Agung Baitul Ghafur, Blangpidie dengan aktivitasnya yang bisa menarik minat pelancong, ternyata Abdya juga memiliki sejumlah obyek wisata pantai yang juga sangat menarik.

Salah satunya, Pantai Cemara dengan pasir putihnya yang menawan mampu membuat pengunjung dan turis asing atau lokal untuk betah berlama-lama menikmati keindahan panorama laut yang menghadap ke Samudera Indonesia.

Selama ini, Pantai Cemara Indah selain telah menjadi destinasi utama wisatawan lokal Blangpidie, juga banyak dikunjungi turis dari berbagai daerah Aceh, turis asal luar Aceh, dan kini bersiap untuk bangkit setelah pandemi berakhir.

Ada juga Destinasi wisata Ceurace, Pantai Jilbab yang berada di Desa Palak Kerambil Kecamatan Susoh, Pemandian Krueng Baru yang terletak di Kecamatan Lembah Sabil yang berjarak 27 Km dari Kota Blangpidie, dan Pemandian Putroe Ijoe yang terletak di Desa Alue Seulaseh, Jeumpa, Blangpidie.

Di samping itu, ternyata menyimpan sejumlah destinasi yang tak jenuh-jenuhnya untuk dinikmati. Ada Gua Seumancang di Desa Babah Krueng Kemukiman Kuta Tinggi, ada Pulo Gosok yang yang berjarak 4Km dari Kota Blangpidie, Pantai Ujong Manggeng yang terletak di Desa Sejahtera Kecamatan Manggeng, 18Km dari Blangpidie.

Sensasi wisata yang ditawarkan Aceh Barat Daya, tidak hanya keindahan alamnya yang menawan. Tapi juga kulinernya yang sangat khas. Mau makan nasi dengan beras berkualitas, Breuh Sigumpai hanya ada di Blangpidie.

Di samping Breuh Sigupai, Abdya juga menawarkan mie kocok putih yang memiliki beda rasa dengan mie Aceh secara keseluruhan. Khas,, nikmat, dan teringat untuk kembali menikmati kulinernya di Blangpidie.(adv)

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe