DIA hanya bisa berbaring dan sangat susah untuk sekadar menggerak badan ke kiri dan ke kanan. Tatapan matanya kosong, tidak bisa berbicara karena lehernya bengkak dan benjolan besar menggerogoti perempuan muda tersebut.
Dia adalah Nurhasyifa (16) warga Lorong 5 Desa Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Anak dari pasangan Muhammad dan Mardiani ini hanya terlihat pasrah. Ia seolah menunggu uluran bantuan dari semua pihak guna membantu meringkankan sakitnya.
Ia tinggal di rumah sewa dan mirip seperti rumah bantuan. Menuju ke lokasi itu harus menempuh jarak sekitar 200 meter dari jalan utama dan itupun harus menyusuri gang kecil di lokasi padat penduduk tersebut.
Informasi yang diperoleh Acehheralad.com, penyakit yang mendera Nurhasyifa sudah dideritanya sekitar dua tahun. Benjolan besar muncul di lehernya setahun terakhir ini. Badannya makin kurus dan sulit untuk makan sebab leher bagian luar bengkak, memerah dan besar.
Untuk meringankan beban yang ia derita, pihak keluarga sudah menempuh berbagai cara termasuk membawa ke RSU Zainoel Abidin di Banda Aceh. Dan orang tua Nur menyebutkan bahwa dokter mendiagnosa kalau anaknya terkena kanker.
Namun hal itu tidak banyak membantu, sebab penyakitnya tak kunjung sembuh dan gadis itu masih terbaring lesu.
Empati dari semua pihak termasuk tokoh politik datang untuk Nurhasyifa tetapi belum bisa membuahkan hasil apalagi ia harus berobat ke luar daerah.
Meski ia tidak bisa berbicara tetapi dari tatapan matanya Nurhasyifa terlihat sangat butuh uluran tangan semua pihak.
Hari ini, kepedulian dan perhatian itu diberikan Pj Walikota Lhokseumawe Dr A Hanan.
Ia bersama Asisten II plus Plt Sekretaris Baitul Mal Lhokseumawe Dr. Ir. Tgk. H. Anwar Ali, ST, MT, M.Ag, IPU.AER, Pj Ketua PKK Lhokseumawe Ny Ainal Mardhiah S.Sos, Ketua DWP Kota Lhokseumawe Ny. Anja Syahrany T. Adnan, Camat Banda Sakti Yuswardi SKM, bersama Keuchik Pusong Lama, pada Rabu (3/4/2024) berkunjung ke lokasi itu.
A Hanan berdialog dengan keluarga Nurhasyifa dan kemudian menyerahkan bantuan secara pribadi untuk yang bersangkutan.
“Ini harus menjadi perhatian serta dicari jalan keluar,” pinta A Hanan pada Keuchik Gampong Pusong Lama. (adv)
Penulis : Yuswardi