Lagi Gajah Gasak Tanaman Warga Bandarbaru

MEUREUDU/ACEHHERALD.com- SETELAH sempat reda sekitar sebulan, kini sejumlah gajah liar kembali mengobrak-abrik tanaman warga Cubo Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya. Pasca penyerangan tanaman, petani tidak berani lagi ke kebun. Karenanya, mereka meminta perhatian instansi terkait untuk menghalau binatang bertubuh bongsor itu yang terkadang turun hingga ke pemukiman. Sarwoidi, salah seorang petani kepada Acehherald.com, Rabu (2/9/2020) menyebutkan, … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Gerombolan gajah liar sedang mengobrak abrik lahan pertanian warga

MEUREUDU/ACEHHERALD.com-

SETELAH sempat reda sekitar sebulan, kini sejumlah gajah liar kembali mengobrak-abrik tanaman warga Cubo Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya. Pasca penyerangan tanaman, petani tidak berani lagi ke kebun. Karenanya, mereka meminta perhatian instansi terkait untuk menghalau binatang bertubuh bongsor itu yang terkadang turun hingga ke pemukiman.

Sarwoidi, salah seorang petani kepada Acehherald.com, Rabu (2/9/2020) menyebutkan, serangan gajah terhadap berbagai jenis tanaman di kawasan Alue Tangga, Alue Nge dan Alue Mon dinilai sudah sangat parah. Berbagai jensi tanaman seperti cokelat (kakao), pisang, durian, kelapa sawit dan tanaman muda lainnya ludes digasak “Po Meurah”. Tidak hanya malam, terkadang siang pun gajah turun mendekati pemukiman warga. “Lazimnya gajah mangkal seputaran Kompek Balai Benih Ikan (BBI),” sebut Sarwoidi.

Adapun tanaman yang diserang gajah liar yang jumlahnya tidak kurang dari delapan ekor, selain miliknya juga kepunyaan, Tgk Mursyidi, Jamaludddin Ar, Ibnu Hajar, M Harun, Abdul Jalil, milik Muhammad Jamil serta beberapa petani lainnya. Selama ini, lanjut Sarwoidi yang juga tokoh tani Gampong Blang Sukon-Cubo, petani tidak lagi berani ke kebun. Terlebih, kawasan “jajahannya” sudah mendekati kampung. Rencananya, Kamis (3/9/2020) besok petugas dari BKSDA bersama warga akan menghalau gajah.

Beberapa petani lainnya yang dihubungi terpisah membenarkan, jika seminggu terakhir rombongan gajah liar kembali memporak-porandakan tanaman pertanian. Padahal, sekitar sebulan lalu, kawanan gajah sudah menjauh dari kawasan tersebut. Menyusul turunnya kembali “Po Meurah” tak hanya petani resah, warga pun ikut ketakutan lantaran sewaktu-waktu segerombolan gajah liar turun ke kampung.

Karenanya, sebut ismail seorang warga, mereka berharap perhatian instansi terkait sehingga masyarakat yang mayoritas mengandalkan pendapatan dari hasil tani dan hasil kebun tidak terus dirundung malang akibat ulah binatang tersebut. “Kami berharap BKSDA turun tangan, Jika tidak warga tak mungkin lagi untuk bertani. Karena  semua tanaman punah digasak gajah,” timpal seorang warga lainnya. Camat Bandarbar, Drs Muhammad, membenarkan warganya resah karena tanamannya diamuk gajah.

Baca Juga:  Sebelum Tangani MU, Rangnick Pernah Sebut Cristiano Ronaldo Terlalu Tua

 

Wartawan   : Abdullah Gani (Pidie Jaya)

Berita Terkini

Haba Nanggroe