Ketua Umum KONI Aceh : Aceh Tengah Berpeluang Untuk Venue Paralayang PON 2024, Tapi Butuh Suport Pemkab

TAKENGON | ACEHHERALD KETUA Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menegaskan, bahwa Aceh Tengah masih berpeluang besar untuk menjadi tempat pelaksanaan (Venue) Cabor Paralayang pada perhelatan akbar PON ke 21 tahun 2024 nanti. Pernyataan tersebut diungkapkan Mualem kepada Acehherald.com, di sela sela kegiatan ngopi bersama di Puncak Wisata, Minggu (28/03) … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Muzakir Manaf

TAKENGON | ACEHHERALD

KETUA Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menegaskan, bahwa Aceh Tengah masih berpeluang besar untuk menjadi tempat pelaksanaan (Venue) Cabor Paralayang pada perhelatan akbar PON ke 21 tahun 2024 nanti.

Pernyataan tersebut diungkapkan Mualem kepada Acehherald.com, di sela sela kegiatan ngopi bersama di Puncak Wisata, Minggu (28/03) kemarin.

Menurut Mualem yang juga ketua DPA Partai Aceh ini, hal tersebut disampaikan karena berdasarkan rekomendasi hasil uji coba terjun paralayang yang sudah berkali-kali dilakukan oleh club pecinta olahraga paralayang Takengon yang dipimpin oleh Robby. “Saya sudah beberapa kali mendapat penjelasan terkait kelayakan terjun paralayang di Takengon, bahkan ketika melantik pengurus KONI Aceh Tengah beberapa waktu lalu, saya seusai mendengar penjelasan dari club pecinta olahraga paralayang disini, saya langsung menyatakan bahwa Aceh Tengah harus jadi Venue paralayang PON 2024,” jelas Mualem.

Disamping itu, lanjut mantan Panglima Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini, melihat topographi dan panorama pegunungan dataran tinggi gayo yang indah, ditambah dengan adanya sebuah hamparan danau di pinggir kota, tentu akan menambah nilai plus bagi pecinta olahraga paralayang untuk berkunjung menyaksikan kegiatan tersebut nanti.

Demo paralayang di Kota Takengon. fotoi st

Namun, kendala saat ini adalah, upaya dari pemerintah untuk menarik pihak FASI pusat agar menetapkan kawasan dataran tinggi gayo ini menjadi Venue paralayang harus lebih intens dan lebih giat. Perlu adanya event baik event festival maupun sekedar event eksebisi, tentu saja dengan melibatkan orang lokal yang sudah mengerti betul tentang paralayang itu sendiri. “Harus ada upaya dari Pemjab setempat lah. Pemkab harus rebut Venue tersebut dari daerah lain, harus libatkan orang yang benar-benar sudah paham tentang hal ini, tidak boleh bekerja sendiri, libatkan semua orang yang berkompeten,” jelas Mantan GAM Eks Libia itu.

Baca Juga:  Sekda Aceh Evaluasi Penyaluran Dana Desa dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, ketua club pecinta olahraga paralayang Aceh Tengah, Robby, yang ditemui, Selasa, (30/03/21) mengatakan, ia sejak 2015 sudah berupaya mengajak Pemkab Aceh Tengah untuk mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah Cabor Paralayang pada PON 2024. “Kita sejak 2015 sudah gencar mengajak Pemkab Aceh Tengah untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Cabor Paralayang pada PON 2024 yang akan datang, di bawah kepemimpinan Pak H Nasaruddin, bupati saat itu, kita bisa eksis dengan beberapa kali menggelar event parade paralayang. Namun, begitu bupati berganti, anggaran yang sudah diplotkan saja bisa diganti dengan kegiatan lainnya lagi,” kata Robby.

Menurut Robby,  dirinyalah orang yang pertama kali memperkenalkan paralayang kepada masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah, sehingga paralayang bukanlah satu hal yang asing bagi masyarakat gayo saat ini. “Saya pertama sekali mengenalkan paralayang secara langsung kepada masyarakat tepat pada tahun 2016, pada saat event HUT Kute Takengon dengan bupati saat itu Pak Nasaruddin,” kenang Robby.

Robby berharap semoga Pemerintah Aceh Tengah saat ini lebih pro kepada rakyat dengan mengenyampingkan kepentingan pribadi dan golongan, agar Aceh Tengah dapat menggapai era kejayaan.

 

Tim Acehherlald.com

Berita Terkini

Haba Nanggroe