Hindari Coronavirus, Kadiskes Aceh Minta Warga Jaga Perilaku Hidup Sehat

  BANDA ACEH I ACEH HERALD.com Untuk menghindari tamu tak diundang masuk ke Aceh, Coronavirus yang kini mewabah di Wuhan China, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr M Hanif meminta masyarakat Tanah Rencong untuk tetap menjaga perilaku hidup sehat. Sedangkan untuk keselamatan kerja tim medis, Dinas Kesehatan Aceh telah memesan 100 baju alat pelindung diri (APD) … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, M Hanif

 

BANDA ACEH I ACEH HERALD.com

Untuk menghindari tamu tak diundang masuk ke Aceh, Coronavirus yang kini mewabah di Wuhan China, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr M Hanif meminta masyarakat Tanah Rencong untuk tetap menjaga perilaku hidup sehat.

Sedangkan untuk keselamatan kerja tim medis,  Dinas Kesehatan Aceh telah memesan 100 baju alat pelindung diri (APD) untuk penanganan jika ada kasus virus Corona ditemukan di Aceh.  Sebab, hingga saat ini, sejumlah rumah sakit di Aceh belum memiliki APD khusus untuk penanganan pasien virus Corona.

Lebih jauh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh M Hanif, mengimbau agar masyarakat Tanah Rencong tidak panik berlebihan dalam merespon isu coronavirus.

Dikatakan, Corona virus mirip dengan Sars, Mers dan Flu Burung. Namun tingkat keganasannya jauh di bawah Flu Burung. Pada kasus flu burung lebih dari 50 persen orang yang suspect meninggal dunia. Sedangkan coronavirus, saat ini terjadi 6.069 kasus suspect, dan yang meninggal masih di bawah 200 orang. “Meski demikian, upaya sosialisasi dan pencegahan coronavirus kita lakukan dengan serius, termasuk mensosialisasikan budaya hidup bersih dan sehat,” ujar Hanif.

Hanif menambahkan, sesuai dengan instruksi Plt Gubernur Aceh, upaya pencegahan agar tidak ada warga Aceh yang suspect coronavirus terus dilakukan. “Selama ini kita rutin berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait, untuk mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan bagi upaya-upaya pencegahan coronavirus di Aceh.”

Untuk upaya pencegahan, sambung Hanif, saat ini di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sudah dilengkapi alat pendeteksi suhu tubuh. Jika ada penumpang yang bersuhu tubuh 38 derajat celcius, maka alat akan langsung memberi tanda.

“Jika terdeteksi suhu tubuh penumpang di atas 38 derajat, maka akan kita panggil dan mewawancarai penumpang tersebut di ruangan khusus. Namun, hingga hari ini belum ada satupun penumpang pesawat di Bandara SIM yang bersuhu tubuh 38 derajat ke atas,” ungkap Hanif

Baca Juga:  Demokrat Aceh Utara Bantu Warga Beunot dan Keutapang

Hanif menambahkan, untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang suspect coronavirus, saat ini hanya bisa dilakukan di Jakarta. “Di Aceh, kita melakukan penanganan sesuai dengan gejala-gejala umum, jika mengarah ke gejala suspect corona, maka akan kita isolasi, ambil sampel lendir tenggorokan dan kirim ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.”

Hanif menjelaskan, saat ini seluruh rumah sakit di Aceh belum memiliki Alat Pelindung Diri (APD). Pemerintah Aceh sudah memesan alat APD sesuai standar tersebut dan akan tiba hari ini. Untuk upaya antisipasi, RSUZA sudah menyiagakan APD standar operasi pasien HIV/Aids.

“APD penanganan corona sudah kita pesan, hari ini akan tiba sebanyak seratus unit, lengkap mulai dari kepala hingga kaki. Nantinya akan kita siagakan di RSUZA, RS Cut Meutia Aceh Utara dan di bandara, tapi hanya digunakan jika ada yang suspect,” pungkas Hanif.

Penulis  : */M Nasir Yusuf

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe