Sebuah pameran foto Uighur digelar di Jenewa, Swiss, dengan didanai pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemerintah China pun memberikan reaksi keras bernada murka dengan menuduh AS melakukan ‘trik politik rendahan’.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/9/2021), pameran berjudul ‘Wall of the Disappeared’ itu menampilkan foto-foto puluhan warga Uighur yang hilang atau diduga ditahan di kamp-kamp yang ada di Xinjiang, China. Pameran itu mulai digelar di luar kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.
Pameran ini juga menampilkan wawancara dengan para penyintas kamp penahanan Xinjiang yang berbicara soal dugaan sterilisasi paksa.
Pameran ini digelar bertepatan dengan sesi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB yang dimulai pekan ini dan berlangsung selama sebulan ke depan.
“Penting bagi kami untuk menampilkan wajah demi mewakili statistik,” sebut Zumretay Arkin, yang pamannya ditampilkan dalam pameran ini.
“Lebih mudah melupakan angka-angka, tapi jika orang-orang melihat wajah, kami harap mereka akan memahami urgensi situasi,” imbuhnya.Kelompok-kelompok HAM memperkirakan 1 juta warga Uighur dan etnis minoritas lainnya ditahan di kamp-kamp yang ada di Xinjiang, yang disebut otoritas China sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.
Kongres Uighur Sedunia mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS memberikan hibah finansial untuk pameran tersebut, yang selanjutnya akan digelar di Brussels, Belgia dan Berlin, Jerman.
sumber detik.com