[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
BIREUEN | ACEH HERALD
SEHARUSNYA, bocah seusia itu melompat ke sana ke mari, bercanda ria dengan teman-temannya sambil mengayuh sepeda atau berlari kecil dengan tawa ceria. Namun tidak semua itu, bagi Ahmadul Maisury, bocah usia 8 tahun asal Gampong Glumpang Bungkok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Karena penyakit yang menderanya, Ahmadul hanya tergolek tak berdaya di tempat tidur, di rumahnya yang sederhana. Benar-benar menyedihkan sekaligus mengundang rasa prihatin yang mendalam.
Ahmadul menderita penyakit aneh atau sejenis step yang membuat kejang-kejang seluruh anggota tubuhnya dan sulit untuk bergerak.
Menurut keterangan Keuchik Glumpang Bungkok, Fadhli MH, bocah Ahmadul lahir dengan kondisi normal, namun saat usia 2 tahun ia mengalami demam atau step yang kemudian tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. “Orang tuanya sudah mencoba membawa Ahmadul ke sejumlah rumah sakit dan pengobatan lainnya, sudah di bawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen dan RSU Zainal Abidin Banda Aceh beberapa kali, namun hingga saat ini belum ada perubahan,” kata Keuchik Fadhli kepada Acehherald.com, Sabtu (31/10/2020).
Disebutkan Fadhli, anak kedua dari pasangan Husaini-Azizah tersebut sudah terbaring selama 6 tahun dan semakin hari kondisinya semakin parah, berat badannya hanya tinggal beberapa kilogram saja. “Sudah 6 tahun, sekarang hanya tinggal kulit yang membungkus tulang saja, bahkan untuk makan saja sulit,” ujar Zulfadli
Karena kondisi keluarga tidak mampu, sejak beberapa tahun terakhir ini, pengobatan Ahmadul dihentikan. Sang ayah hanya bekerja serabutan, cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara ibunya tidak bisa bekerja karena harus menjaga Ahmadul. “Ayahnya tidak ada pekerjaan tetap, sehingga pengobatan harus dihentikan, saat ini mereka hanya bisa berdoa dengan kondisi Ahmadul,” ucap Keuchik Fadhli.
Fadhli mengatakan setelah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit di Bireuen dan Banda Aceh, Ahmadul disarankan agar dibawa ke Rumah Sakit di Medan Sumatera Utara untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. “Namun karena tidak ada biaya niat tersebut diurungkan, saat ini orang tuanya sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah dan donatur lainnya untuk biaya pengobatan Ahmadul,” harap Fadhli.
Jika ada yang ingin menyumbang dan membantu pengobatan Ahmadul bisa langsung menghubungi keuchik setempat 085277650391 (Zulfadhli) dan orang tuanya Husaini ke nomor 085297048891.
Informasi yang diperoleh Aceh Herald, saat ini sudah ada beberapa donatur atau masyarakat yang menyumbang dana yang dikirimkn melalui rekening orang tuanya Husaini untuk biaya pengobatan atau kebutuhan hidup keluarga Ahmadul.(*)
PENULIS : FERIZAL HASAN