BLANGPIDIE I ACEHHERALD.Com – Usaha bebek petelur yang dikelola tiga kelompok masyarakat Desa/Gampong Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mampu memberikan pemasukan terhadap Pendapatan Asli Gampong (PAG) dalam jumlah lumayan besar.
PAG dari usaha bebek petelur yang dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG), kemudian direnanakan untuk membiayai kegiatan sosial masyarakat. Seperti tambahan modal usaha pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) masyarakat Gampong Kedai Siblah.
Sebanyak 54 pelaku UMKM menerima penyaluran tambahan modal usaha bersumber dari PAG melalui usaha bebek petelur kelompok masyarakat setempat.
Paket tambahan modal usaha berupa bahan/barang tersebut diserahkan di acara Sosialisasi dan Edukasi Pelaku UMKM yang dilaksanakan di Balai Desa setempat, Jumat (27/12/2024) sore.
Paket bantuan yang diserahkan berisikan bahan/barang terdiri dari satu papan telur ayam, 2 kg gula pasir, 2 kg tepung segi tiga biru, dan 2 kg minyak makan, yang seluruhnya bernilai Rp 200.000 per paket.
Paket tambahan modal usaha kepada pelaku UMKM tersebut diserahkan Kepala Desa/Keuchik Kedai Siblah, T. Rinaldy RA, Ketua Tuha Peut, Drs. H. Zainun Yusuf, dan Ketua TP-PKK setempat, Cut Mardalisna.
Prosesi penyerahan disaksikan Camat Blangpidie diwakili Kasi PMG, Nur Atiah, Pendamping Desa (PD), Affan Arafat dan Koordinator Kecamatan (Korcam), M. Yusuf Is dan Sekretaris Desa, Nurdiansyah serta Kepala Dusun (Kadus) Kuta Sabi dan Kadus Blawet, termasuk sejumlah tokoh masyarakat.
Keuchik Kedai Siblah, menjelaskan bahwa usaha bebek petelur yang dikelola kelompok masyarakat setempat mulai memberikan dampak positif atau mampu memberikan kontribusi terhadap meningkatan pendapatan asli gampong.
Usaha bebek petelur ini dimulai sejak tahun 2023 lalu, berawal mengelola sebanyak 1.000 ekor bebek, kemudian tahun 2024 ditambah 500 ekor bebek sehingga menjadi 1.500 ekor bebek petelur.
Usaha ini dikelola tiga kelompok masyarakat melalui pihak ketiga yang diikat dengan perjanjian bagi hasil.
Keuchik T. Rinaldy dan Sekdes, Nurdiansyah menjelaskan bahwa dari usaha bebek petelur ini mampu menyumbang PAG sekitar Rp 40 juta, kemudian dimasukan dalam APBG.
Lalu, anggaran pendapatan ini direncanakan untuk kegiatan sosial masyarakat. Seperti pengadaan 54 paket tambahan modal usaha pelaku UMKM setempat yang menyerap anggaran Rp10.800.000, termasuk alokasi biaya sewa gudang penyimpanan aset BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) selama dua tahun terakhir.
Adapun 54 warga pelaku UMKM yang mendapat penyaluran paket tambahan modal usaha adalah mereka yang namanya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
“Melihat kelompok masyarakat yang mengelola bebek petelur mampu menyumbang pendapatan gampong dalam jumlah lumayan besar, maka diharapkan kelompok ini bisa bertambah sehingga seluruh dusun punya kelompok usaha,” ungkap Keuchik T. Rinaldy.
Sosialisasi dan Edukasi
Sementara itu, kegiatan soalisasi dan edukasi pelaku UMKM yang dilaksanakan Pemerintah Gampong Kedai Siblah, menurut Pendamping Desa, Affan Arafat menggunakan APBG Kedai Siblah tahun 2024 yang memang telah direncanakan dalam APBG setempat.
Keuchik dan Ketua Tuha Peut setempat mengharapkan kepada peserta agar benar-benar menyerap ilmu yang dipaparkan pemateri, kemudian diaplikasikan dalam rangka peningkatan/pengembangan usaha yang sedang ditekuni.
Pemateri yang ditampilkan dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pelaku UMKM Gampong Kedai Siblah adalah Kepala Dinas Perindag dan UKM yang diwakili Kabid UKM, Saiful Amani dan Kepala DPMP4 Abdya, Nurafni Juliana.
Diawali sambutan Camat Blangpidie disampaikan Kasi PMG, Nur Atiah yang diintinya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan edukasi pelaku UMKM yang dilaksanakan Pemerintah Gampong Kedai Siblah.(*)
Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)