UIN Ar-Raniry Gandeng ICRC Jenewa Untuk Penyusunan Kurikulum Internasional

BANDA ACEH I ACEH HERALD MANAJEMEN Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry membuat terobosan baru yang sifatnya go international. Betapa tidak, UIN dipastikan menggandeng ICRC Jenewa untuk merancang kurikulum berbasis Internasional. Hal ini sejalan dengan Program Akademik Bermutu (PRATU) yang dalam tiga tahun terakhir diterapkan UIN Ar-Raniry, dan untuk peningkatan akreditasi unggul UIN Ar-Raniry, seperti disampaikan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Rektor UIN Ar Raniry Prof Warrul Walidin dan Dekan FSH UIN Ar Raniry, Prof Muhmmad Sidiq Armia. Foto Ist

BANDA ACEH I ACEH HERALD

MANAJEMEN Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry membuat terobosan baru yang sifatnya go international. Betapa tidak, UIN dipastikan menggandeng ICRC Jenewa untuk merancang kurikulum berbasis Internasional. Hal ini sejalan dengan Program Akademik Bermutu (PRATU) yang dalam tiga tahun terakhir diterapkan UIN Ar-Raniry, dan untuk peningkatan akreditasi unggul UIN Ar-Raniry, seperti disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Warul Walidin AK, MA, belum lama ini.

Secara terpisah, Warek 1 UIN Arraniry, Assoc.Prof.Gunawan Adan, PhD mengatakan, salah satu kriteria kampus unggul adalah dengan adanya keterlibatan lintas negara dalam penyusunan kurikulum, sehingga peserta didik nantinya dapat berkompetisi di kancah internasional.

Gunawan yang juga lulusan doctoral Gottingen University, Jerman itu mengutip utusan ICRC Jenewa, Dominic Harsaw yang menambahkan, saat ini ICRC telah berkolaborasi dengan universitas-universitas di Asia Tenggara seperti di Indonesia, Myanmar, Philipina, Timor Leste, Thailand, untuk pengembangan kurikulum hukum humaniter internasional.

Sebagai pilot project, kurikulum International Humanitarian Law (IHL) ini dibahas di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry. “Saat ini kita telah merampungkan kurikulum berbasis KKNI, yang berdampak terhadap terakreditasi A dari BAN PT terhadap empat Prodi di FSH. Kurikulum IHL ini akan diajarkan secara collaborative learning melibatkan universitas-universitas di Asia Tenggara dan Eropa nantinya,” demikian ditambahkan oleh Dekan FSH Prof Muhammad Siddiq Armia, Ph.D secara terpisah.

Pembahasan kurikulum yang melibatkan ICRC Jenewa itu berlangsung selama dua hari, tanggal 6-7 April 2021 di FSH UIN Ar-Raniry. Turut hadir Ketua Mahkamah Syari’iyah Aceh, ICRC Indonesia-Timor Leste, WD.1 FSH Dr.Jabar Sabil, WD.3 Saifuddin Sakdan, MA, WD.2.FSH. Dr.Bismi Khalidin, Perwakilan Kodam Iskandar Muda, dan para stakeholder lainnya.

Baca Juga:  William dan Harry: Setiap Hari Kami Berharap Ibu Masih Ada

Berita Terkini

Haba Nanggroe