Sebuah ‘Surat Wasiat’ Bebercak Darah Mulai Ungkap Kematian  M Adam, Tak Sanggup Bayar Utang ke Rentenir

SIGLI I ACEH HERALD KEMATIAN tragis pria muda M Adam (36) warga Gampong Pasie Rawa Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, yang ditemukan warga tewas tergantung di ruang tamu rumahnya sekira pukul 06.30 WIB Sabtu (03/10/2021) pagi tadi, mulai menemukan titik terang menyangkut motifnya. Secarik kertas dari buku diary ala anak milenials yang bertuliskan semacam ‘surat wasiat’ … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Foto kiriman Asnawi Ali

SIGLI I ACEH HERALD

KEMATIAN tragis pria muda M Adam (36) warga Gampong Pasie Rawa Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, yang ditemukan warga tewas tergantung di ruang tamu rumahnya sekira pukul 06.30 WIB Sabtu (03/10/2021) pagi tadi, mulai menemukan titik terang menyangkut motifnya.

Secarik kertas dari buku diary ala anak milenials yang bertuliskan semacam ‘surat wasiat’ yang ditemukan dari salah satu kantong celananya oleh polisi yang melakukan penelusuran kasus kematian itu, setidaknya sedikit menjawab perihal kepergian pria yang telah punya anak istri tersebut.

Surat itu ditulis pada dua lembar kertas diary yang bersambung secara rapi. Dari bentuk tulisannya, terlihat bagai motif tulisan anak anak gaul masa kini. Dan ditulis dalam bahasa Aceh yang fasih, dengan pemilihan kata yang apik serta teratur redaksinya.

Jika itu benar surat dari korban, maka ia butuh perenungan khusus untuk merangkai kata yang terhitung rapi serta dengan tutur bahasa yang sopan.

Kapolres Pidie, AKBP Padli SH SIK MH. Foto kiriman Asnawi Ali

Penemuan ‘surat wasiat’ dari kantong celana korban itu diungkapkan oleh Kapolres Pidie, AKBP Padli, SH SIK MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Rizal, SE SH, kepada sejumlah awak media, Sabtu (02/10/2021), jelang petang tadi. “Anggota di lapangan yang menelusuri kasus kematian itu menemukan surat tersebut dalam salah satu kantong celana korban. Dengan temuan itu mudah mudahan kita bisa mengungkap motif pasti dari kematian M Adam,” ujar Iptu Muhammad.

Surat yang seperti bebercak darah itu dibuka dengan permohonan ampun almarhum kepada Allah, atas pilihan mengakhiri hidup dengan cara hara kiri. “Ya Allah ampunilah dosa dosa lon. Mungken yang lon pubuetnyoe salah, karena nyoe keuh saboh jalan yang geut bagi lon. Lon akhiri udep lon, han eik lon tanggong utang bak rengtenir. Ya Allah …droe yangleubeh teupu…….”

Baca Juga:  Abusyik Serahkan  LKPJ Tahun 2020 Kepada DPRK Pidie

Itulah pembuka kata ‘surat wasiat’ M Adan yang ditulis dengan tulisan yang indah serta kata kata yang dipilih—jika benar—mengungkap isi hati korban. Kalimat pembuka itu punya arti kira kira seperti ini. Ya Allah ampuni dosa dosa ku, mungkin saya perbuat ini salah, karena inilah satu pilihn yang terbaik bagi saya. Saya akhiri hidup saya karena tak sanggup menanggung utang pada rentenir.

Sejauh ini juga belum diketahui dengan siapa korban terjerat utang, hingga nekat mengakhiri hidupnya.

Dalam surat yang ditulis hingga 155 kata itu, almarhum juga meminta maaf kepada istri dan dua anaknya, atas pilihan  mengakhiri hidunya. Almarhum juga minta maaf kepada teman sejawabnya di pantai jika ada tutur kata yang salah. Termasuk jika ada utang besar atau kecil, kalau bisa dimaafkan, maka maafkan lah.

Dalam surat itu juga ditujukan permohonan maaf kepada keluarga besar, atas kemungkinan aib yang ia tinggalkan dengan cara kepergiannya. Dan ia meminta keluarga besar jangan sesekali menyalahkan istrinya, atas pilihan cara korban menuju alam baka.

Penutup ‘surat wasiat’ 155 kata itu adalah, lon beusumpah akan lon hantui (bunda benteng) selama gobnyan mantong geupeu aneuk neuh.

Sejauh ini acehherald.com belum mengetahui secara persis makna dari kata kata penutup dalam ‘surat wasiat’ dikertas diary ala anak anak muda usia  SMA atau kampus itu.

Polisi kini telah memintai keterangan dari beberapa orang saksi, yaitu Rasadan (50), Saiful (40), Yusnaini (30), ketiganya warga Gampong Pasie Rawa.

Mereka inilah yang menemukan korban dalam kondisi tergantung tak bernyawa di plafond ruang tamu rumahnya. Polisi menemukan beberapa ciri kematian akibat hara kiri pada jasad korban. Termasujk tidak ditemukannya tanda tanda kekerasan. Polisi dan warga juga menemukan tali Marlin berwarna kuning mereka Napoli ukuran 3mm dengan panjang 3 meter.  Yang saat ditemukan, korban tergantung dengan Tali itu.

Baca Juga:  Pemda Aceh Selatan Salurkan Donasi Rp 923 Juta untuk Palestina

Juga dtemukan alat bantu untuk hara kiri korban yaitu  antara lain kursi dan lainnya. Sedangkan – tinggi lantai dengan kayu gantungan plafon sekitar 3 meter.

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe