Operasi Yustika di Pidie Jaya Gencar, Warga Terkesan Ogah Prokes

Spanduk Dianggap Hanya Formalitas MEUREUDU | ACEH HERALD KENDATI belakangan trend jangkitan Virus Corona Disease 19 (Covid-19) di Aceh dikabarkan melonjak dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) atau dalam hal ini Gubernur Aceh telah mengeluarkan intruksi tentang pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan covid-19 di tingkat gampong, namun pada kenyataannya di Pidie Jaya kurang … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Spanduk Dianggap Hanya Formalitas

Salah seorang pengunjung warkop di Meureudu, menjalani rapid antigen. Hasilnya negatif (-). (Foto Aceh herald / Abdullah Gani)

MEUREUDU | ACEH HERALD

KENDATI belakangan trend jangkitan Virus Corona Disease 19 (Covid-19) di Aceh dikabarkan melonjak dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) atau dalam hal ini Gubernur Aceh telah mengeluarkan intruksi tentang pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan covid-19 di tingkat gampong, namun pada kenyataannya di Pidie Jaya kurang mendapat respon. Sehari-hari warga yang menggunakan masker terhitung minim, dan pengunjung warkop juga tak menerapkan jaga jarak.

Contoh kecil dan itu adalah hal yang mendasar adalah menyangkut dengan penerapan protokol kesehatan meliputi, cuci tangan pakai sabun, pakai masker serta jaga jarak. Ketiga prokes dimaksud terkesan hanya sebagian kecil yang mengindahkan atau menuruti. Hari-hari, saat keluar rumah mayoritas warga juga tidak menggunakan masker.

Seperti disampaikan Ketua Pusat Data dan Operasional (Pusdalop) Satgas Covid-19 Pijay, Okta Handipa ST kepada Aceh Herald. Katanya, untuk menekan merebaknya virus mematikan itu, berbagai upaya telah, sedang dan terus dilakukan pemerintah bersama instansi terkait. Pada berbagai pertemuan yang dilakukan instansi pemerintah seperti pada pelantikan puluhan pejabat esalon II dan III Setdakab Pidie Jaya, akhir Mei 2021 lalu, prosesinya tetap mengikuti prokes. Begitu  halnya beberapa lembaga lainnya, pakai masker dan jaga jarak tetap diterapkan. Tapi sayangnya, pada berbagai kegiatan lain yang dilakukan masyarakat nyaris tidak kelihatan sama sekali. Semisal pada hari pekan (uroeu gantou—red).

Masyarakat berdesakan di pasar-pasar dan mayoritas ibu rumah tangga. Begitu pula di warung-warung kopi (warkop). Tapi yang menggunakan masker dapat dihitung dengan jari. Soal jaga jarak “jauh panggang dengan api”. Salah seorang warga Meureudu kepada wartawan Acehherald.com, Rabu pekan lalu mengatakan, mayoritas warga tak menggunakan masker. “Lihat itu, orang berdesakan di pasar. Tapi coba hitung berapa orang yang pakai masker,” sebut sumber dengan nada bertanya.

Baca Juga:  Danrem 012/TU Pimpin Sertijab Dandim 0107/Aceh Selatan dan Danyonif 116/GS

Pemerintah mulai dari tingkat provinsi hingga ke gampong-gampong sudah sering mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker. Himbauan dilakukan secara langsung maupun melalui spanduk atau baliho. Seperti amatan Aceh Herald di beberapa kecamatan di Pidie Jaya. Spanduk/baliho yang pengadaannya dengan dana desa mulai dari ukuran besar hingga kecil sudah dipajang di lokasi-lokasi strategis. Tapi yang mematuhi himbauan hanya sebagian kecil. Sehingga terkesan baliho itu mubazir saja. Ironisnya, malah ada warga yang hingga sekarang kurang mempercayai virus Covid-19.

Walau pun begitu, upaya pencegahan merebaknya kasus tersebut kini gencar dilakukan di Pidie Jaya. Tim gabungan dari Polres Pijay, Kodim 0102/Pidie, Satpol PP, BPBD, Dinkes serta Dishub terus dilakukan. Seperti amatan wartawan Acehherald.com dalam dua pekan terakhir. Sasaran utama Operasi Yustisi yang dilaksanakan Tim pada malam mulai pukul 23.00 WIB adalah tempat-tempat keramaian dan yang dominan warung kopi atau warkop.

Bentuk pelanggaran yang masih menonjol ditemui Tim adalah, tidak menjaga jarak serta tidak menggunakan masker. Padahal, petugas sudah sering mengingatkan kursi di warkop diatur sebagaimana anjuran prokes. “Kita sudah sering ingatkan malah ikut mengatur kursi di warkop sesuai prokes,tapi begitu kita pergi, kursi kembali diutak atik,” sebut Kapolsek Meureudu, Iptu Muhammad Yunus di sela-sela melakukan operasi di sebuah warkop di Keude Meureudu beberapa malam silam.

Dalam operasi yang digelar di beberapa warkop di Kecamatan Meureudu dan Ulim menunjukan dari 12 orang yang menjalani tes rapid antigen, seorang diantaranya dinyatakan positif (+). Yang bersangkutan berinisial RZ (20), warga salah satu gampong di Ulim. Sementara lainnya dinyatakan negarif (-).

Berita Terkini

Haba Nanggroe