
BANDA ACEH I ACEH HERALD
DI TENGAH isu zonasi dan PPKM darurat akibat ekses Covid-19, ternyata tak terpengaruh sedikitpun dengan animo masyarakat di Aceh untuk melaksanakan shalat Ied Idul Adha 1442 H, Selasa (20/07/2021) pagi ini. Sebagian besar jamaah terlihat memakai masker, namun shaf tetap seperti biasa, rapat dan rapi, serta tak ada yang mesti berdiri dalam jarak antara satu meter di dalam shaf.
Laporan mmbludaknya jamaah itu terjadi di Masjid Oman Al Makmur Gampong Lampriek serta Al Furqan Beurawe, Baitusshalihin Uleekareng, serta sebagian besar masjid yang melaksanakan shalat Ied di Banda Aceh, termasuk Masjid Raya Baiturahman yang jamaahnya membludak hingga pelataran masjid di jantung kota Banda Aceh itu.

Laporan senada juga datang dari Bireuen, Blangpidie, Tapaktuan, Kota Langsa, Takengon dan Lhokseumawe. Semua prosesi shalat Ied berlangsung seperti sediakala selama ini. Tidak ada pembatasan jarak dalam shaf, kecuali sebagian memakai masker.
Kebijakan membuka pintu masjid selebar lebarnya di Aceh membuat umat Islam yang merayakan Idul Adha dengan didahului shalat Ied, begitu lega dan bersyukur.
Dari Masjid Oman Al Makmur, khatib Imam Syarifuddin mengulas tentang sebuah nilai keikhlasan dan mencari ridha Allah dalam berkurban. “Kurban bukan untuk menampakkan status sosial dan ekonomi yang akhirnya menjurus ria, namun yang paling penting adalah keikhlasan untuk berbagi dengan sesama, dalam koridor ridha dan hidayah Allah,” demikian Imam.
Pelaksanaan shalat Ied di Masjid Oman berlangsung khidmat. Tampak polisi melakukan pengamanan serta membagikan masker kepada jamaah yang mungkin alpa membawanya ke masjid. Jamaah tampak memenuhi lantai pertama hingga lantai dua masjid dengan kapasitas 3000 jamaah itu, Bahkan jamaah yang terlambat datang meluber hingga pelataran masjid.