Harga Membaik, Laba Bersih Astra Agro Tohok Angka Rp 833 M

JAKARTA I ACEH HERALD DI TENGAH deraan pandemi global covid 19 yang membuat pertumbuhan ekonomi dunia terpuruk, manajemen PT Astra Agro Lestari Tbk masih saja mencatat trend positif dalam perolehan pendapatan mereka. Tahun 2020 perusahaan swasta nasional itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 833,1 miliar. Perolehan laba itu meningkat dibanding tahun 2019. Peningkatan laba bersih … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Direktur Utama PT AAL Santosa. Foto Ist

JAKARTA I ACEH HERALD

DI TENGAH deraan pandemi global covid 19 yang membuat pertumbuhan ekonomi dunia terpuruk, manajemen PT Astra Agro Lestari Tbk masih saja mencatat trend positif dalam perolehan pendapatan mereka. Tahun 2020 perusahaan swasta nasional itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 833,1 miliar. Perolehan laba itu meningkat dibanding tahun 2019.

Peningkatan laba bersih itu sebenarnya justru bertolak belakangan dengan fenomena produksi yang justru melorot dibanding tahun 2019. Kondisi itu tak lepas dari pandemi covid-19, yang hingga kini masih membayangi dunia. Salah satu yan paling membantu jusru adalah kenaikan harga sawit global yang membuat industri minyak nabati itu mendaki trend positif.

Secara lebih rinci, kenaikan pendapatan Astra Agro Lestari tersebut ditopang pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp 17,45 triliun pada tahun 2019 menjadi 18,8 triliun pada 2020 atau naik 7,8%. “Harga CPO pada semester kedua 2020 membaik. Ini  salah satu faktor yang mendukung kenaikan laba Perseroan,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Santosa dan Corporate Secretary Mario Casimirus Surung Gultom dalam public expose secara daring itu lebih jauh merincikan, dibanding periode sebelumnya, harga jual rata-rata CPO (crude palm oil) Perseroan pada 2020 mengalami kenaikan.

Bila pada tahun 2019 harga jual rata-rata CPO Perseroan adalah Rp 6.689 per kilogram, tahun 2020 naik menjadi  Rp 8.545 per kilogram. Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 13,6%, dari 2.3 juta ton pada tahun 2019 menjadi 2 juta ton pada tahun 2020.

Baca Juga:  Lab Balitbangkes Aceh Siap Jadi Pemeriksa Spesimen Covid-19

Sementara itu, dari sisi produksi, produksi  tandan buah segar (TBS) turun 7,7%, dari 5 juta ton pada tahun 2019 menjadi 4,6 juta ton pada 2020. Produksi CPO juga mengalami penurunan dari 1.6 juta ton pada tahun 2019 menjadi 1.4 juta ton di tahun 2020, atau turun 13,6%.

Hal yang sama juga terjadi pada produksi olein yang turun 6,9% dan kernel turun 12,6%. Selain faktor harga CPO, Perseroan juga melakukan berbagai upaya efisiensi biaya operasional sehingga laba Perseroan mengalami kenaikan yang signifikan. Melanjutkan digitalisasi PT Astra Agro Lestari Tbk dengan penerapan protokol kesehatan ketat di kebun dan head office.

Selain itu, program digitalisasi yang telah dilaksanakan sejak empat tahun lalu, menjamin operasional Perseroan berjalan efektif. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi perseroan dalam mengembangkan teknologi digital beberapa tahun terakhir telah memberikan hasil yang baik. “Pandemik yang umumnya banyak mengganggu bisnis, tidak terlalu berdampak pada Perseroan,” kata Santosa.

Di sisi lain Santosa menambahkan, pada tahun-tahun mendatang Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Inovasi-inovasi baru di bidang teknologi sangat penting untuk menghadapi tantangan masa depan.

Semntara itu pada RUPST, Astra Agro juga mengumumkan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Direksi Perseroan sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris: Chiew Sin Cheok Komisaris: Johannes Loman Komisaris Independen: Sidharta Utama Komisaris Independen: Aridono Sukmanto Direksi Presiden Direktur: Santosa Direktur: Mario Casimirus Surung Gultom Direktur: M Hadi Sugeng Wahyudiono Direktur: Rujito Purnomo Direktur: Nico Tahir Direktur: Said Fakhrullazi Direktur: Eko Prasetyo.

Berita Terkini

Haba Nanggroe