Efek Corona, Jepang Kaji Usulan Relokasi Industri dari Cina

Acehherald.com —  Pemerintah Jepang sedang menyusun sejumlah rencana untuk membantu relokasi pabrik ke negara-negara ASEAN pasca merebaknya wabah virus Corona. Hal ini sedang dipertimbangkan, setidaknya oleh lima perusahaan. “Mustahil untuk secara instan mengubah ini semua. Kami memahami posisi pemerintah tapi kami tidak punya rencana mengubah produksi kami,” begitu pernyataan manajemen Toyota. “Toyota belum berencana mengubah strategi … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Acehherald.com —  Pemerintah Jepang sedang menyusun sejumlah rencana untuk membantu relokasi pabrik ke negara-negara ASEAN pasca merebaknya wabah virus Corona. Hal ini sedang dipertimbangkan, setidaknya oleh lima perusahaan.

“Mustahil untuk secara instan mengubah ini semua. Kami memahami posisi pemerintah tapi kami tidak punya rencana mengubah produksi kami,” begitu pernyataan manajemen Toyota.

“Toyota belum berencana mengubah strategi di Cina atau Asia terkait situasi saat ini,” begitu pernyataan manufaktur mobil raksasa yang berbasis di Aichi kepada South China Morning Post, Senin, 11 Mei 2020 seperti dikutip via laman Tempo.

Manajemen Toyota mengatakan industri otomotif menggunakan banyak pemasok dan beroperasi dalam rantai pasokan yang luas.

Perusahaan produsen material rumah Lixil Corporation juga telah merilis pernyataan serupa. “Kami beroperasi dengan rantai pasokan global yang fleksibel dengan 100 basis manufaktur di seluruh dunia,” begitu pernyataan manajemen Lixil. “Ini membantu kami mengurangi dampak dari wabah Covid-19.”

Sedangkan perusahaan Jepang lainnya mengaku bahwa mereka mendesain produk di Cina sekaligu menjadikannya sebagai target pasar. Ini membuat perusahaan tersebut tidak mungkin memindahkan basis produksinya ke negara lain.

Inisiatif pemerintah Jepang muncul setelah sejumlah perusahaan mobil dan manufaktur lain di negara tirai bambu tersebut mengaku kesulitan untuk mendapatkan pasokan komponen. Ini disebabkan  karena sejumlah pabrik di tutup pasca wabah virus Corona.

Komponen tersebut merupakan bahan utama untuk membuat mesin, sistem kelistrikan, serta plastik. Selain diekspor ke Jepang, komponen ini digunakan oleh pabrik mobil Jepang di Cina.

Selain itu, tingginya dampak perang tarif antara AS dan Cina juga menjadi salah satu alasan usulan tersebut dikemukakan oleh pemerintah Jepang. Mereka khawatir dapat berdampak pada produk perusahaan Jepang di Cina akibat kenaikan harga.

Baca Juga:  Penjualan Barang Mewah di China Melonjak, Apa Penyebabnya ?

Termasuk didalamnya isu geopolitik soal sengketa wilayah Jepang dan Cina mengenai Pulau Diaoyu atau Pulau Senkaku, yang dikontrol Tokyo tapi diklaim Cina. (tempo)

Editor: Salim

Berita Terkini

Haba Nanggroe