Anda Melintas Arah Keumala – Tangse, Jangan Lupa Singgah di Surpang. Ada Apa….

MEUREUDU/ACEHHERALD.COM- Jika kebetulan Anda hendak melintasi jalan provinsi dari Keude Keumala menuju ke Tangse atau Geumpang, Pidie Jaya, diminta agar jangan lupa singgah sejenak di kawasan Gampong Reeng masih dalam kawasan Keumala. Bagi yang sudah biasa mampir di lokasi tersebut mungkin bukan hal baru. Tapi untuk yang pertama kali bisa menjadi sebuah catatan tersendiri. Lalu … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Muhammad Yunus sedang memanggangikan tongkol dagangan miliknya. Foto Acehherald.com, ABDULLAH GANI

MEUREUDU/ACEHHERALD.COM- Jika kebetulan Anda hendak melintasi jalan provinsi dari Keude Keumala menuju ke Tangse atau Geumpang, Pidie Jaya, diminta agar jangan lupa singgah sejenak di kawasan Gampong Reeng masih dalam kawasan Keumala. Bagi yang sudah biasa mampir di lokasi tersebut mungkin bukan hal baru. Tapi untuk yang pertama kali bisa menjadi sebuah catatan tersendiri.

Lalu ada apa di sana yang kira-kira menarik ? Sebuah pondok kecil mungil yang menyatu dengan sebuah rumah sederhana itulah, sang pemilik rumah yang bernama Muhammad Yunus (60) bersama istrinya sehari-hari mencari rezeki dari pengguna jalan. Usaha yang digelutinya adalah memanggang ikan tongkol atau bahasa Aceh disebut eungkot suree.

Karenanya jangan heran jika di dinding rumah yang sederhana itu tertulis dengan spidol kalimat  sedia “Sure Panggang” alias Surpang. Ya…..di situ tersedia ikan tongkol panggang yang siap dinikmati para pengguna jalan. Tentu saja jika ada del jualbeli antara kedua pihak.

Kepada Acehherald.com, Yunus menceritakan sekilas usaha yang digelutinya. Disebutkan bahwa, memanggang ikan tongkol sudah digeluti sejak 9 ahun lalu. Hanya disitulah satu-satu-satunya pendapatan yang diperoleh keluarga tersebut untuk menghidupi dua anaknya yang masih kecil. “Saya tidak punya sawah untuk bertani, hanya di sinilah usaha saya yang kini sudah 9 tahun saya geluti.”sebut Yunus.

Jika suasana jalan raya normal dan alam pun mendukung, lanjut Yunus, rata-rata dalam sehari mampu menghabiskan ikan 60 kg. Ikan tersebut dibeli dari Sigli Ibukota Kabupaten Pidie. Sesampai di rumah, dibantu istrinya bersama anak perempuan yang kini sudah seusia SMP, membersihkan sebelum dipanggang. Ditanya tentang harga, Yunus mengatakan itu bervariasi atau tergantung ukuran ikan.

Ada yang satu ekor Rp 10.000, ada yang dua ekor Rp 15.000 dan ada pula yang tiga ekor dilego Rp 20.000. Pembeli umumnya pengguna jalan baik dengan sepeda motor maupun penumpang L-300 tujuan Tangse atau Gempang, bahkan juga arah ke Meulaboh-Aceh Barat. Disebutkan bahwa kebanyakan penumpang sudah tahu jika kawasan tersebut ada Surpang dan sang supir pun sudah terbiasa mampir.

Baca Juga:  Maling Dompet dan Penadah Dicokok Polisi, Dua Orang Kabur Termasuk Istri Pelaku

Ditambahkan, pengguna jalan lintas Keumala-Geumpang atau sebaliknya sudah biasa mampir di tempat usahanya untuk membeli sure panggang walau hanya satu atau dua ekor. Ditanya tentang omzet atau pendapatan, Yunus menyebutkan hanya cukup membeli sebambu beras plus kue untuk anak-anak. Inilah usaha kami yang tinggal di pinggiran jalan hanya tertumpu pada orang yang lalu lalang, katanya.

Ramainya pengguna jalan tahu usaha tongkol panggang itu, karena usaha tersebut sempat masuk tayangan ala kuliner melalui layar televisi beberapa waktu lalu. “Beberapa waktu lalu, usaha saya pernah didatangi wartawan televisi untuk mewawancarai saya yang sedang menjual surpang. Rupanya sekitar tiga hari kemudian tersiar di tivi. Di situ tampak saya sedang membakar ikan,” sebut Muhammad Yunus, pria yang tampil sangat bersahaja itu.

 

Wartawan     : Abdullah Gani (Pidie Jaya)

Berita Terkini

Haba Nanggroe