3 Tokoh ‘Berani’ Mendaftar ke Parpol dan ke KIP Hanya 2 Paslon

Sampai pekan pertama bulan April 2024, tiga sosok secara terbuka telah memaklumatkan bahwa mereka masuk dalam gelanggang Pilkada negeri berjuluk ‘bumoe breuh sigupai’ itu.
Kantor Bupati Abdya berdiri megah dan indah di lokasi masih asri, yaitu dalam Kompleks Perkantoran Pemkab setempat, kawasan Bukit Hijau, Desa Keude Paya, Blangpidie. Foto : Zainun Yusuf

Iklan Baris

Lensa Warga

BLANGPIDIE | ACEH HERALD.com – Tahun 2024 merupakan tahun politik yang  menguras energi. Setelah Pemilihan anggota legislatif (Pileg), kini memasuki tahapan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya),  dan hal ini menjadi topik perbincangan dimana-mana.

Sesuai Keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, pendaftaran pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota  di Provinsi Aceh, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2024 mendatang,  diawali pengumuman pendaftaran pasangan calon (paslon) tanggal 24-26 Agustus.

Sampai pekan pertama bulan April 2024, tiga sosok secara terbuka telah memaklumatkan bahwa mereka masuk dalam gelanggang Pilkada negeri berjuluk ‘bumoe breuh sigupai’ itu.

Ketiganya adalah Dr Safaruddin SSos MSP, Ir H Jufri Hasanuddin MM, dan Salman Alfarisi ST.

Kepastian ketiganya maju dalam kontestasi setelah mereka mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) Abdya di sejumlah partai politik nasional dan partai politik lokal yang telah membuka pendaftaran penjaringan bakal calon untuk disurvei elektablitas yang bersangkutan.

Safaruddin yang dijagokan Partai Gerindra, partai tempat ia bernaung,  juga telah mendaftar sebagai Bacabup di Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ir H Jufri Hasanuddin MM yang merupakan kader Partai Aceh (PA), selain telah mendaftar di PA, juga telah menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Bacabup di Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Sedangkan Salman Alfarisi ST diketahui sudah mendaftar sebagai Bacabup di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai PKB dan Partai NasDem.

Salman Alfarisi sebelumnya juga telah melakukan silaturahmi ke PPP, sehingga sosok dengan latar belakang birokrat ini diperkirakan segera menyerahkan berkas perdaftraran sebagai Bacabup ke partai berlambang Ka’bah ini yang telah membuka pendaftar sampai tanggal 12 Mei mendatang.

Sedangkan parpol lain yang sudah membuka pendaftaran bacabup adalah Partai Nanggroe Aceh (PNA), sejak tanggal 2-13 Mei mendatang.

Tiga sosok yang telah memproklamirkan diri ikut bertarung dalam gelanggang Pilkada Abdya, memang punya track record atau rekam jejak bukan kaleng-kaleng.

Dr Safaruddin SSos MSP, tidak lain Wakil Ketua DPR Aceh Periode 2019-2024. Politisi muda ini merupakan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Aceh. Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sumatera Utara (USU) Aceh yang baru berulang tahun ke-41 tahun pada 7 Maret lalu itu juga sudah ditetapkan sebagai Caleg Terplih DPR Aceh Periode 2024-2029 dari Partai Gerindra untuk Dapil 9 Aceh.

Lalu, Ir H Jufri Hasanuddin adalah mantan Bupati Abdya Periode 2012-2017. Sebelum menjabat bupati, Jufri adalah Anggota DPR Aceh dari Fraksi Aceh tahun 2009 sampai 2012. Pernah menjadi Caleg DPR RI dari Partai NasDem pada Pileg  2019 lalu.

Jufri Hasanuddin juga menjabat Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik DPP Partai Aceh (PA) Periode 2023-2028. Sosok kelahiran 5 Oktober 1967 ini juga mendapat  kepercayaan sebagai Ketua Rateb Seribe Indonesia.

Sedangkan Salman Alfarisi ST merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Abdya yang dijabat sejak 6 Januari 2022 lalu. Sebelumnya menempati jabatan Asisten Ekonomi Pembangunan pada Sekdakab setempat.

Pamong tergolong senior ini tidak lain adalah adik kandung dari Akmal Ibrahim SH, mantan Bupati Abdya dua periode (2007-2012 dan 2017-2022). Saat ini, Salman Alfarisi mendapat kepercayaan sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar Pimpinan Cabang (PC) PERTI Kabupaten Abdya.

Baca Juga:  Miss Myanmar Serukan Bantuan Internasional

Peluang ketiga tokoh yang telah mendaftar di sejumlah parpol ini untuk memenangkan kontestasi Pilkada 2024 mendominasi perbincangan masyarakat dan pengamat politik setempat selama pekan-pekan terakhir. Tidak sedikit diantara mereka berspekulasi menyangkut peluang tokoh yang dijagokan.

Dr Safaruddin SSos MSP. Foto dokumentasi pribadi

Kendati sejumlah partai nasional (parnas) dan partai lokal (parlok) di Abdya mulai menerima berkas pendaftaran Bacabup, para pengamat memprediksi bahwa ketika KIP Abdya membuka pendaftaran  pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati pada tanggal 27-29 Agustus 2024 mendatang, paslon yang ‘berani’ mendaftar tetap tiga  sosok itu saja.

Prediksi ini lantaran tiga figur yang telah unjuk gigi bukanlah ‘cilet-cilet’ dan benar-benar siap dalam segala hal. Kondisi ini  membuat ciut nyali sejumlah tokoh lain  yang sebelumnya punya ambisi kuat untuk maju.

Buktinya, sedikitnya ada tiga tokoh Abdya yang jauh hari sebelumnya digembar-gemborkan akan masuk dalam gelanggang Pilkada 2024, kini sepertinya sudah meredup.

Yang menarik ada pengamat berspekulasi  bahwa kalau kontestasi Pilkada Abdya 2024 hanya diikuti dua paslon saja. Perkiraan ekstrim ini karena terjadi persaingan sangat ketat dalam ‘merebut hati’ partai politik sehingga ada bacabup yang telah mendaftar, akhirnya gagal memperoleh dukungan partai.

Sebagai gambaran, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Abdya telah menetapkan 11 Parnas dan Parlok yang sukses  memperoleh kursi DPRK Abdya sebanyak 25 kursi berdasarkan hasil perolehan suara pada Pemilu 2024.

Dari 25 kursi DPRK setempat, Partai Gerindra tampil sebagai pemenang Pileg setelah sukses memperoleh kursi terbanyak, yaitu 4 kursi. Empat partai masing-masing meraih 3 kursi, yaitu Partai Aceh (PA), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat (PD), dan Partai Golkar.

Tiga partai masing-masing mendapat 2 kursi, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nanggroe Aceh (PNA) dan Partai NasDem. Dan, Tiga partai masing-masing mendapat 1 kursi, yaitu Partai Gelora, Partai Darul Aceh (PDA) dan PPP.

Perlu dicatat bahwa parpol dalam mengusung pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati berpedoman pada hasil Pemilu 2024 (bukan hasil Pileg 2019 lalu). Dalam hal ini, partai yang bisa  mengusung paslon tanpa harus mengandeng atau bekerjasama dengan partai lain adalah partai meraih 15 persen dari total kursi DPRK setempat.

Berdasarkan hasil Pemilu  2024 di Kabupaten Abdya hanya Partai Gerindra yang dapat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati tanpa harus menggandeng parpol yang lain. Karena partai besutan Presiden Terpilih Probowo Subianto ini mampu meraih 4 kursi dari 25 DPRK Abdya atau 3,7 kursi dibulatkan menjadi 4 kursi.

Sedangkan 10 partai lainya  harus berkolaborasi atau bekerjasama dengan parpol lain untuk mengusung paslon maju dalam ajang Pilkada.

Jika benar prediksi hanya tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, apalagi kalau hanya dua pasangan calon saja yang akan berlaga dalam Pilkada Abdya 2024, maka terjadi perubahan luar biasa mindset  (cara berpikir seseorang) tokoh setempat.

Ir H Jufri Hasanuddin MM. Foto dokumentasi pribadi

Coba bandingkan saja dengan Pilkada Abdya tahun 2019 lalu, pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung tidak tanggung-tanggung mencapai sembilan pasang. Konon, menjadi jumlah peserta terbanyak Pilkada di Indonesia saat itu.

Baca Juga:  Razia Helm, pemotor.Medan, Sempat.Menepi lalu Tancap Gas

Memang, sejak tahun lalu, malah jauh sebelumnya ada sekitar lima sampai enam tokoh Abdya yang disebut-sebut akan maju dalam kontestasi Pilkada 2024, tiga diantaranya telah terbukti maju. Tapi hingga sejumlah parpol membuka pendataran bacabup dan menjelang jadwal pendaftaran paslon di KIP setempat, tiga tokoh yang sebelumnya  yang disebut-sebut sangat berambisi masuk kontestasi Pilkada, sepertinya sudah ‘tiarap’.

Dari tiga tokoh yang namanya sudah meredup tersebut, satu orang  diantaranya menurut keterangan masih dalam penjajakan, namun hampir dapat dipastikan mengurungkan niat untuk maju.

Satu orang sudah lempar handuk, dan satu orang lagi, konon  menurut keterangan sudah ‘menghilang’ dari Abdya, padahal yang bersangkutan sudah melakukan persiapan luar biasa sejak kurun waktu tiga tahun lalu.

Peta Politik Abdya Berubah

Keputusan Safaruddin dan Jufri Hasanuddin untuk ikut kontestasi Pilkada Abdya, memang sudah diprediksi jauh sebelumnya.

Safaruddin berpeluang besar memenangkan perhelatan lima tahunan tersebut. Alasannya, politisi muda ini didukung mesin Partai Gerindra yang tampil sebagai peraih kursi terbanyak di lembaga DPRK Abdya, sehingga berhak menduduki jabatan ketua dewan setempat.

Alasan lain, hasil Pemilu 2024, Safaruddin mampu mengumpulkan suara dalam jumlah besar tembus sekitar 22.000 suara, sehingga mengantarkannya dengan mudah kembali menempati kursi DPR Aceh Periode 2024-2029.

Lalu, Jufri Hasanuddin sebagai  Partai Aceh (PA) dan sudah pernah memimpin Kabupaten Abdya, juga berpeluang untuk memenangkan kontestasi, terlebih jika kader PA benar-benar solid.

Salman Alfarisi ST. Foto dokumentasi pribadi

Sedangkan kehadiran Salman Alfarisi boleh disebut mengejutkan para pengamat. Pasalnya, Sekda Abdya ini baru memproklamirkan diri politif maju pada tanggal 20 April 2024, ketika ia memenuhi undangan DPD Partai Golkar dalam rapat di Hotel Ayani Peunayong, Banda Aceh.

“Desakan arus bawah yang begitu kuat, dan setelah meminta pertimbangan dari keluarga besar, yaitu abang-abang dan adik saya, saya memutuskan maju (dalam kontestasi Pilkada Abdya 2024),” kata Salman Alfarisi ketika dihubungi Aceh Herald.com, Minggu, tanggal 21 April lalu

Sebelumnya, meskipun namanya disebut-sebut maju sebagai salah satu bakal calon bupati, Salman Alfarisi selalu bungkam, hanya tersenyum ketika ditanya  apakah maju atau tidak.  Ia tidak membenarkan dan tidak pula membantah, sehingga ada sebagian pengamat memprediksi kalau Salman Alfarisi tidak ikut Pilkada.

Nah, ketika Salman Alfarisi ST memberikan kepastian maju dalam Pilkada Abdya yang disampaikan pasca lebaran Idul Fitri 1445 H/2024, membuat  sebagian pengamat tersentak.

Kendati figur non-partai politik, tampilnya Salman Alfarisi tidak bisa dianggap enteng. Jangan lupa, ia merupakan adik kandung dari Akmal Ibrahim SH, mantan Bupati Abdya dua periode (2007-2012 dan 2017-2022) yang diperkirakan masih punya basis massa setia, terutama dari kalangan akar rumput.

Disamping itu, Direktur Eksekutif LSM Cendekia Muda Aceh (CMA), Rahmad Al-Asyi telah merilis tentang hasil survei yang dilakukan terhadap tiga sosok calon bupati Abdya, menunjukkan Salman Alfarisi ST berada diposisi teratas, dibandingkan dua calon lainnya.

Artinya, peta politik Abdya terjadi perubahan sangat cepat sejak Salman Alfarisi menyatakan positif maju dalam kontestasi Pilkada Abdya 2024.

Lalu, siapa diantara mereka yang menjadi pilihan rakyat pada hari pemungutan suara Pilkada yang jatuh tanggal 27 November 2024 mendatang. Wallahualam bissawab.

Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)

Kata Kunci (Tags):
pilkada 2024, bacalon bupati abdya, Dr Safaruddin SSos MSP, Ir H Jufri Hasanuddin MM, Salman Alfarisi ST, kip abdya,

Berita Terkini

Haba Nanggroe