Demo di DPRA Berlangsung Anarkis, Perwira Polisi Terkena Lemparan Batu

| Polisi Bubarkan Demo Gunakan Water Canon BANDA ACEH | ACEHHERALD.com – Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berakhir ricuh. Seorang perwira menengah polisi yang ikut mengamankan aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak … Read more

Seorang perwira menengah polisi di Banda Aceh terkena lemparan batu hingga berdarah pada aksi demo penolakan kenaikan harga BBM di gedung DPRA, Rabu (7/9/2022). Foto Humas Polda Aceh

Iklan Baris

Lensa Warga

 | Polisi Bubarkan Demo Gunakan Water Canon

BANDA ACEH | ACEHHERALD.com –  Demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) berakhir ricuh.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy

Seorang perwira menengah polisi yang ikut mengamankan aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Pemerintah beberapa hari lalu berlangsung berakhir anarkis, kata siaran pers Polda Aceh.

Seperti biasa, setiap aksi demontrasi mahasiswa dan demontrasi lainnya selalu mendapat pengamanan dan pengawalan dari aparat kepolisian. Dan, pada aksi yang berlangsung Rabu 7 September 2022, sejumlah aparat keamanan ikut diterjunkan ke lokasi di Jalan Tgk Muhammad Daud Beureu-eh, Banda Aceh.

Namun sialnya, aksi yang semula berlangsung damai, tiba-tiba berubah menjadi anarkis hingga satu perwira polisi terluka di hidungnya hingga berdarah akibat terkena lemparan batu saat mengamankan demo di Gedung DPR Aceh, Rabu, 7 September 2022, kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy.

Menurut Winardy, aksi demo mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak mulai anarkis setelah menolak bertemu perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh.

Setelah itu, katanya, massa mulai bertindak anarkis dengan merusak pagar Gedung Dewan dan kemudian ada yang melempari petugas dengan batu, dan kemudian pihak keamanan terpaksa membubarkan massa dengan menggunakan water canon.

“Mereka dibubarkan karena anarkis. Bahkan melempar petugas keamanan dengan batu. Satu perwira polisi sampai berdarah,” ujarnya.

Hingga pukul 16.00 WIB, dilaporkan para pendemo belum pulang seluruhnya, beberapa orang di antaranya masih berada di ruas jalan utama Tgk Muhammad Daud Beureueh, Banda Aceh. “Jln Tgk Muhammad daud Beureu-eh adalah jalan utama yang menghubungkan Kota Banda Aceh dengan Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) dan kampus UIN Ar-Raniry.(*)

Baca Juga:  Di Tengah Isu Impeachment, Trump Kembali Mengolok-olok Greta Thunberg

Berita Terkini

Haba Nanggroe