30 Menit Usai Ritual Doa, Satu Korban Banjir Brayeun Ditemukan

KOTA JANTHO – Sebuah ritual doa dilaksanakan di bibir Krueng Brayeun lokasi hanyut dan hilangnya empat orang santri Dayah Raudhatul Quran Gampong Lamsiteh Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (26/08/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Doa yang dipimpin oleh Ustad Muttaqin itu, diikuti langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, serta jajaran terkait. Dan sekitar … Read more

Ritual doa untuk korban banjir Krueng Brayeun yang dimpin Ustad Muttaqin sambil menyentuh permukaan air sungai. Foto BPBD Abes

Iklan Baris

Lensa Warga

KOTA JANTHO – Sebuah ritual doa dilaksanakan di bibir Krueng Brayeun lokasi hanyut dan hilangnya empat orang santri Dayah Raudhatul Quran Gampong Lamsiteh Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (26/08/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Doa yang dipimpin oleh Ustad Muttaqin itu, diikuti langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, serta jajaran terkait.

Dan sekitar pukul 11.30 WIB, tim pencari gabungan menemukan jasad Ahmadal Hadi (17) asal gampong Lamhasan Peukanbada, satu dari empat santri yang hilang digulung arus banjir bandang Krueng Brayeun, saat korban bersama 30 rekanny sesame santri, sedang mandi di bendung Brayeun, Kamis (25/08/2022) ekira pukul 14.50 WIB, kemarin.

Setelah acara ritual doa selesai, Ustad Muttaqin juga sempat mendekati keluarga Darazatul Aulia, asal Kuala Batee, Abdya, untuk berdoa, dengan harapan Darazatul dapat dipastikan nasibnya. “Neutron u bineh krueng neumat ie, neumeudoa agar keluarga dron meutemueng (turunlah ke bibir sungai sambil memegang atau menepuk air dan berdoa, mudah mudahan keluarga yang hilang didapat kembali),” kata Ustad Mutaqqin kepada keluarga Darazatul yang tampak terduduk dalam kondisi duka mendalam di sebuah jambo dekat Bendung Brayeun.

Korban banjir Brayeun Ahmadal Hai yan itemukan dalam kondisi meninggal. Foto BPBD Abes.

Ritual serupa pernah dilakukan seorang ibu dari Meulaboh, saat anaknya hilang dalam drama terjun bebasnya mobil Hi-ace di Fakfak atau dekat perbatasan Subulussalam. Saat itu, beberapa saat usai doa, jasad anaknya tiba tiba mengapung dan dievakuasi secara susah payah.

Menurut Kalak BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi yang ditemui di lokasi pencarian, korban yang ditemukan itu adalah Ahmadal Hadi warga Lam Hasan Peukanda Aceh Besar. Jasadnya  berhasil ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi awal tergulung banjir. Pada saat ditemukan, korban tersangkut di kayu.

Baca Juga:  Wakapolda Brigjen Misbahul Munauwar Jenguk Muslem Ulka Wartawan Korban Tabrak Lari

Setelah berhasil ditemukan korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR menuju Puskesmas Leupung dan selanjutnya korban di bawa pulang ke rumah duka di Lam Hasan Aceh Besar menggunakan Ambulance Puskesmas.

Dengan ditemukan satu korban tersebut maka masih tersisa Tiga korban lagi yang belum ditemukan.

Upaya pencarian juga ikut melibatkan seluruh potensi yang ada baik itu BPBD Aceh Besar,  Dinsos, Pol Airud,TNI, Polri serta unsur terkait lainnya.

Pj Bupati Aceh Besar yang di ampingi oleh Ridwan Jamil dan Kadinsos Aceh Besar Bahrul Jamil SSos MSi pada kesempatan iu kembali menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Ia juga berpesan kepada pihak pengelola wisata agar dapat memberikan edukasi dan peringatan kepada setiap pengunjung bila terjadi tanda tanda  alam yang dapat mengancam jiwa pengunjung seperti hujan dan lain sebagainya.

Berita Terkini

Haba Nanggroe