
TAPAKTUAN|ACEHHERALD
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dinilai tidak serius dalam menangani serangan Harimau terhadap seorang petani di kawasan Gampong Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur.
Kekesalan itu disampaikan oleh warga Gampong Seulekat dan Forum Keuchik Kecamatan Bakongan Timur saat beraudensi dengan anggota DPRK di Aula Musyawarah, Selasa (24/5/2022) sore. Mareka menyatakan kecewa terhadap BKSDA yang tidak serius dalam menangani konflik antara manusia dengan Satwa liar yang dilindungi itu. “BKSDA Aceh harus segera mungkin untuk menangani terhadap korban serangan harimau yang kini mengalami luka parah,”k ata warga Gampong Seulekat.
Dalam audensi tersebut, warga menambahkan ada beberapa tuntutan yang ditujukan kepada BKSDA Aceh. Yakni, BKSDA Aceh diminta segera menetralisir keadaan gampong, dan menarik berita yang telah dimuat di sejumlah media online. Warga menyebut pihak BKSDA Aceh takut turun ke Gampong Seulekat karena faktor keamanan tidak terjamin atau faktor lainnya. “Maka disini kami sampaikan, pihak BKSDA Aceh tidak perlu takut turun ke Gampong Seulekat, untuk menangani segera keadaan disana,” ucapnya
Sementara itu, Ketua Komisi IV Hadi Surya mengutarakan, perihal serangan harimau yang telah membuat dampak trauma bagi penduduk harus segera ditangani dengan mendatangi BKSDA Aceh di Banda Aceh. “Jika perlu perwakilan warga, dan DPRK harus segera mendatangi BKSDA Aceh di Banda Aceh untuk menyampaikan persoalan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Selatan Amiruddin mengatakan, semua yang disampaikan warga dan Forum Keuchik dalam audensi akan ditindaklanjuti setuntas – tuntasnya. “Kami sudah berkomitmen dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini dan kita akan mendatangi BKSDA di Banda Aceh,” tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut selain warga dan forum keuchik Kecamatan Bakongan Timur turut dihadiri Ketua DPRK Amiruddin, Wakil Ketua II Adi Samridha S.Pd.I, Ketua Komisi IV Hadi Surya S.STP, dan anggota dewan lainnya.