
Sabang I Acehherald.com
Pemko Sabang bekerjasama dengan P3MD Kota Sabang mengadakan kegiatan sosialisasi Pembangunan Desa Ramah Anak dan Penanganan Stunting bagi Aparatur Gampong. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 16-17 Januari tersebut, berlangsung di Aula Aula Diskominfo Statistik dan Persandian Kota Sabang.
Kegiatan yang diikuti 90 peserta tersebut, merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kesadaran terkait pentingnya pemahaman dan penanganan stunting pada anak. Sehingga nantinya pelaksanaan pembangunan Gampong, mulai dari perencanaan hingga penganggaran dapat selaras dengan hak-hak dasar anak, sehingga menjadi Desa Ramah Anak.
Kepala Bappeda Kota Sabang, Faisal Azwar ST, MT, yang hadir sebagai pemateri mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019, Pemkot Sabang telah meluncurkan Program Gerakan Untuk Anak Sehat (GEUNASEH) Sabang. Program ini upaya Pemkot Sabang untuk pencegahan malnutrisi termasuk stunting yang berbentuk transfer tunai bagi seluruh anak usia 0-6 tahun. “Ini upaya kita dalam pemenuhan hak anak atas kesehatan dan gizi yang optimal”.
Ia menjelaskan, “Program GEUNASEH Sabang yang di gagas Pemerintah Sabang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan esensial anak. Ini bertujuannya agar cakupan nutrisi anak-anak Sabang memenuhi standar empat bintang, termasuk akses layanan kesehatan bagi seluruh anak Sabang yang berumur 0 – 6 tahun melalui bantuan transfer tunai”.
“Oleh karena itu, dukungan segala pihak termasuk Aparatur Gampong dan KPM sangatlah penting”, kata Faisal.
“Dengan adanya Program GEUNASEH Sabang ini, Kota Sabang menjadi Kabupaten/Kota pertama di Indonesia yang memberikan proteksi sosial bagi seluruh anak usia 0-18 tahun, melanjutkan Program Beasiswa yang telah lebih dahulu dilaksanakan. Harapannya, hal ini dapat menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota lain baik di Aceh maupun diseluruh Indonesia”, lanjutnya.
Pada sesi lain Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar P3MD Kota Sabang, Kurdinar juga menyampaikan akan pentingnya Rumah Desa Sehat (RDS) maupun Rumah Gizi Gampong (RGG) disetiap Gampong. “Ini merupakan langkah pencegahan dan penanganan stunting, serta pemenuhan hak-hak anak dalam bidang layanan dasar kesehatan”, ungkapnya.
“Dengan adanya RDS/RGG, Gampong dapat memfasilitasi berbagai kegiatan dan inovasi dalam bidang layanan dasar kesehatan, termasuk pencegahan dan penanganan stunting yang dianggarkan melalu Dana Gampong. Dengan adanya RDD/RDS, Gampong juga akan memiliki ruang literasi kesehatan, pusat penyebaran informasi kesehatan dan adanya forum advokasi kebijakan dibidang kesehatan”, tegasnya.
Kota Sabang sendiri merupakan wilayah percontohan PDRA Nasional oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama dengan UNICEF. PDRA berupaya untuk melihat bagaimana pembangunan Gampong yang ramah terhadap anak-anak sebagai aset dan masa depan daerah dan bangsa.
Gampong yang ramah anak tidak hanya dalam memberikan fasilitas yang memadai, namun juga melihat bagaimana perencanaan dan penganggaran Dana Gampong juga responsif dalam mengatasi permasalahan terkait anak di tingkat Gampong. Selain itu PDRA juga memberikan ruang bagi anak untuk terlibat langsung dalam perencanaan pembangunan di Gampong.
Sehingga penting bagi Perangkat Gampong, tokoh adat, tuha peut, pendamping desa, dan masyarakat untuk memahami pentingnya menjadikan gampong sebagai ruang yang nyaman dan aman untuk tumbuh kembang generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan kreatif.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan selama dua hari tersebut di dukung oleh UNICEF Perwakilan Aceh dengan mitra pelaksana Flower Aceh dilakukan dalam dua gelombang. Pada tanggal 16 Januari 2020 bagi Kecamatan Sukajaya dan 17 Januari 2020 bagi Kecamatan Sukakarya. (*)