Ketua DPRK Aceh Timur Dukung Rencana Pemekaran Kabupaten

IDI I ACEH HERALD KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten ( DPRK) Aceh Timur, Fatah Fikri mendukung rencana pemekaran Kabupaten Bandar Khalifah sebagai salah satu Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) di Aceh. Jika wacana ini terwujud, maka akan ada penambahan kabupaten di Aceh Timur yakni Bandar Khalifah dengan ibukotanya Peureulak Raya. “Saya mendukung upaya pembentukan CDOB … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ketua Panitia Pemekaran CDOB Bandar Khalifah, Fatah Fikri saat menerima surat dukungan dari 23 Geusyik, mukim dan perwakilan puluhan tuha peut yang ada di Kecamatan Ranto Peureulak, Rabu (17/11/2021). Foto kiriman Marbawi, Keuchik Matang Peulawi Peureulak.

IDI I ACEH HERALD

KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten ( DPRK) Aceh Timur, Fatah Fikri mendukung rencana pemekaran Kabupaten Bandar Khalifah sebagai salah satu Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) di Aceh.

Jika wacana ini terwujud, maka akan ada penambahan kabupaten di Aceh Timur yakni Bandar Khalifah dengan ibukotanya Peureulak Raya. “Saya mendukung upaya pembentukan CDOB Bandar Khalifah sebagai nama kabupaten baru di Aceh Timur,” ujar Fatah Fikri di hadapan puluhan keuchik, mukim dan tuha peut se Kecamatan Ranto Peureulak, Rabu (17/11/2021).

Dalam pertemuan yang dibalut acara silaturrahmi di Kopi Boy Cafe Gampong Buket Pala Ranto Peureulak itu, seluruh keuchik, mukim dan tuha peut gampong sepakat mendeklarasikan Bandar Khalifah sebagai CDOB dari kabupaten induk Aceh Timur.

Kehadiran Fatah Fikri yang akrab disapa Tatah ke Ranto Peureulak, bukan dalam kapasitas sebagai Ketua DPRK, melainkan selaku Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Bandar Khalifah.

Sebelumnya, mantan Ketua Komisi A DPRK Aceh Timur ini juga ikut menghadiri acara yang sama di Kota Peureulak. Selain keuchik, mukim dan tuha peut, sejumlah tokoh masyarakat Peureulak juga sepakat mengusung Peureulak Raya sebagai ibukota kabupaten Bandar Khalifah.

Dipilihnya Bandar Khalifah sebagai nama CDOB atau calon kabupaten baru di Aceh Timur, karena kerajaan Islam Pertama Asia Tenggara didirikan oleh Sultan Alaiddin Said Maulana Abdul Aziz Syah dengan ibukota Bandar Khalifah yang berpusat di Desa Bandrong  Kecamatan Peureulak.

Sultan Alaiddin berkuasa sejak Selasa 1 Muharram 225 H-249 H atau 840 M- 864 M. Beliau wafat pada 249 H atau 864 M dan makamnya masih terlihat  utuh di Desa Bandrong Peureulak.

Sebagai bentuk penghormatan Pemkab Aceh Timur, nama Sultan Alaiddin ditabal pada salah satu rumah sakit Aceh Timur yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Alaiddin Abdul Aziz Syah (SAAS) Peureulak.

Baca Juga:  Delapan  Ruko Hangus Terbakar,  Pemkab Dirikan Tenda Darurat

Boleh jadi hanya kabupaten Aceh Timur yang memiliki dua RSUD sekaligus, yaitu RSUD SAAS Peureulak dan RSUD dr Zubir Mahmud di Idi. Menurut seorang tokoh, sudah sewajarnya Peureulak yang diapit sembilan kecamatan lain dengan jumlah penduduk terpadat di Aceh Timur dibentuk menjadi kabupaten baru.

Saat temu ramah dan diskusi di Ranto Peureulak, panitia menghadirkan Dr Andika sebagai pemandu acara. Sanusi yang mewakili ketua relawan CDOB memaparkan tekhnis dan prosedur pemekaran daerah yang harus ditempuh.

Setelah diurai soal tehnis dan history masa lalu tentang ketenaran nama Peureulak dengan sejarah berdirinya Islam pertama di Asia Tenggara, satu persatu peserta menuntut terbentuknya kabupaten Bandar Khalifah. “Sekarang kita tidak lagi sebatas mendukung. Tapi bagaimana upaya kita agar cepat terbentuk” ujar seorang geusyik bersemangat.

 

Penulis      : Ridwan Suud (Aceh Timur/Kota Langsa)

Berita Terkini

Haba Nanggroe