AS Membantah akan Menarik Pasukan dari Irak

Washington I Acehherald.com Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper membantah akan menarik pasukan AS dari Irak, setelah beredarnya surat yang berisi saran penarikan diri dari seorang jenderal AS yang bertugas disana. Dalam surat tersebut, sang jenderal menyebutkan AS akan “mengatur dan menempatkan ulang pasukan dalam beberapa hari kedepan”, setelah Parlemen Irak meminta mereka untuk … Read more

Sekitar 5000 personil tentara AS ditempatkan di IRak sejak 2014. (AFP)

Iklan Baris

Lensa Warga

Sekitar 5000 personil tentara AS ditempatkan di IRak sejak 2014. (AFP)

Washington I Acehherald.com

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS)  Mark Esper membantah akan menarik pasukan AS dari Irak, setelah beredarnya surat yang berisi saran penarikan diri dari seorang jenderal AS yang bertugas disana.

Dalam surat tersebut, sang jenderal  menyebutkan AS akan “mengatur dan menempatkan ulang pasukan dalam beberapa hari kedepan”, setelah Parlemen Irak meminta mereka untuk pergi.

Namun, Esper membantahnya dan menegaskan, “Tidak ada keputusan apa pun, untuk pergi”.

Situasi Irak memanas setelah peristiwa pembunuhan Komandan Iran, Qasem Soleimani atas perintah Donald Trump. Iran sendiri secara tegas mengancam  akan melakukan “balas dendam berat”.

Seperti dikutip dari laman BBC, surat yang menyarankan penarikan diri pasukan AS dari Irak tersebut, dikirimkan oleh Brigjen William H Seely, Kepala Satuan Tugas militer AS, kepada Abdul Amir, Wakil Direktur Operasi Gabungan.

Dalam surat tersebut, disebutkan persiapan penarikan pasukan AS yang tersebar di Irak menuju Zona Hijau di Kota Baghdad. Selain itu, ia juga menyarankan pengiriman pasukan keluar dari Irak agar dilakukan melalui jalur udara di waktu malam. “Ini merupakan upaya memastikan bahwa pergerakan keluar dari Irak dapat dilakukan secara aman dan efisien”.

Washington sendiri telah membantah surat tersbeut. Esper menegaskan kepada wartawan, “Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak. Saya tidak tahu surat apa itu … Kami sedang berusaha mencari tahu dari mana itu berasal.”


Baca Juga:  Mudahkan Pelanggan, PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Launching Aplikasi Mymountala

“Tidak ada keputusan untuk meninggalkan Irak dalam waktu dekat”, tegasnya.

Kepala Staf Gabungan Mark Milley, juga membantah dan mengatakan bahwa surat itu adalah ‘kesalahan’. Ia menyebutkan jika surat yang belum di tandatangani tersebut, seharusnya tidak dirilis. “Itu sedang diedarkan untuk masukan, termasuk dari Irak”, ungkapnya.

Ia menambahkan, “(Surat itu) dikirim ke beberapa pejabat penting di militer Irak untuk memudahkan koordinasi termasuk melaluli pergerakan udara. Kemudian surat tersebut menjadi viral dan berakhir di tangang anda”. (bbc)

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe