Kasus Temuan Ratusan Kilogram Sabu-Sabu Dalam Boat Nelayan, Ini Kata Kapolres Bireuen

BIREUEN l ACEH HERALD BEBERAPA hari silam nelayan di Kuala Pandrah, Kabupaten Bireuen, menemukan ratusan kilogram narkotika jenis sabu-sabu dalam boat yang tidak bertuan di Kuala Pandrah, Kecamatan Pandrah, Bireuen, Aceh. Pasca penemuan ratusan kilogram sabu-sabu tersebut menjadi viral di berbagai media sosial yang tersebar luas kepada masyarakat. Bahkan temuan narkotika terbesar di Aceh awal … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Barang yang diduga sabu sebanyak ratusan kilogram, sedang diturunkan dari boat tak berpemilik.

BIREUEN l ACEH HERALD

BEBERAPA hari silam nelayan di Kuala Pandrah, Kabupaten Bireuen, menemukan ratusan kilogram narkotika jenis sabu-sabu dalam boat yang tidak bertuan di Kuala Pandrah, Kecamatan Pandrah, Bireuen, Aceh.

Pasca penemuan ratusan kilogram sabu-sabu tersebut menjadi viral di berbagai media sosial yang tersebar luas kepada masyarakat. Bahkan temuan narkotika terbesar di Aceh awal tahun 2021 ini sudah heboh di seantero Nusantara.

Kini ratusan kilogram barang haram itu telah diamankan di Mapolres Bireuen. Bahkan aparat penegak hukum setempat terus memburu pemilik dan para tersangka yang diduga terlibat dalam peredaran dan pemakaian narkotika itu.

Hal itu dikatakan Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SIK MSi, kepada Acehherald.com, Senin (8/2/2021) di Mapolres setempat.

Diterangkan, Taufik Hidayat, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan terkait temuan ratusan kilogram narkotika jenis sabu-sabu tersebut. “Saya pinta kepada teman-teman wartawan untuk bersabar, berikan kesempatan kepada kami untuk mengungkap kasus temuan sabu-sabu itu sampai tuntas,” pinta Kapolres.

Pihaknya mengaku dalam waktu dekat ini akan segera melakukan konferensi pers. “Kami masih terus melakukan pengembangan terkait temuan ratusan kilogram narkotika jenis sabu-sabu itu, nanti kami akan undang semua rekan-rekan wartawan untuk mengekposenya (memberitakannya) di semua media,” pungkas AKBP Taufik Hidayat.

 

PENULIS : FERIZAL HASAN (BIREUEN)

Baca Juga:  Tugas Berat Menanti Mualem

Berita Terkini

Haba Nanggroe