Yaman Dukung Palestina Lawan Kesepakatan UEA-Israel

ADEN | ACEH HERALD.com – Pemerintah Yaman menentang kesepakatan Uni Emirat Arab (UEA) dan Uni Emirat Arab untuk menormalisasi hubungan. Yaman menegaskan akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. “Sebagai Republik Yaman, pendirian kami atas perjuangan Palestina dan hak-hak saudara Palestina adalah sama dan tidak akan pernah berubah,” kata Menteri Luar Negeri Yaman Mohammad al-Hadhrami di Twitter. Dia … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Yaman dukung Palestina lawan kesepakatan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel

ADEN | ACEH HERALD.com – Pemerintah Yaman menentang kesepakatan Uni Emirat Arab (UEA) dan Uni Emirat Arab untuk menormalisasi hubungan. Yaman menegaskan akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Sebagai Republik Yaman, pendirian kami atas perjuangan Palestina dan hak-hak saudara Palestina adalah sama dan tidak akan pernah berubah,” kata Menteri Luar Negeri Yaman Mohammad al-Hadhrami di Twitter.

Dia menegaskan rakyat Yaman akan terus membela hak-hak rakyat Palestina. Pemerintahan Houthi, yang tidak diakui oleh komunitas internasional, juga menolak kesepakatan yang dimediasi Amerika Serikat (AS) itu.

Perjanjian tersebut adalah “tantangan terhadap semua Muslim dan rakyat merdeka di dunia,” ungkap Dhaifullah al-Shami, menteri informasi untuk Houthi, mengatakan kepada media yang dikelola Houthi, al-Masira.

Dia menyebut proklamasi hubungan langsung antara UEA dan “Zionis” sebagai sebuah “aib. bagi dunia Arab”

Sebelum dilaporkan Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, bahkan menyatakan, setelah Israel dan Uni Emirat Arab meresmikan hubungan diplomatinya dengan nagara Yahudi itu, Bahrain dan Oman kemungkinan akan menjadi negara Teluk berikutnya yang meresmikan hubungan dengan Israel.

“Setelah perjanjian ini (dengan UEA) akan datang perjanjian tambahan, baik dengan lebih banyak negara Teluk dan dengan negara-negara Muslim di Afrika,” ujar Cohen mengatakan kepada Army Radio.

Cohen menyatakan, negara-negara Afrika akan mengikuti langkah UEA dalam menyepakati hubungan secara resmi dengan Israel. Setelah Bahrain dan Oman, kemungkinan besar akan dilanjutkan dengan Sudan. “Selain itu, dalam penilaian saya, ada kemungkinan tahun depan sudah ada kesepakatan damai dengan negara-negara lain di Afrika, salah satunya Sudan,” ujar Cohen dikansir Republika.co.id, Ahad (16/8/2020).

Bahrain dan Oman memang telah menyatakan pujian atas kesepakatan UEA-Israel. Meski hingga saat ini, kedua negara tidak ada yang berkomentar tentang prospek untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bertemu dengan para pemimpin Oman dan Sudan dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga:  Kutip Firman Allah, Putin Minta Perang Yaman Dihentikan

Berita Terkini

Haba Nanggroe