
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
BANDA ACEH | ACEH HERALD
WALED NU dan Lem Faisal kembali terpilih untuk memimpin Nahdlatul menakhodai Pengurus Wialayah (NU) Aceh masa bakti 2020-2025 mendatang.
Terpilihnya kembali duet Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) dan Tgk H Faisal Ali (Lem Faisal) untuk kembali memimpin Rais Syuriah dan Tanfidziyah PWNU Aceh diputuskan dalam Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Aceh yang berlangsung 25-27 Desember 2020.
Sebelum menjadi keputusan Konferensi Wilayah, kembalinya dua ulama tersebut sudah terlihat saat Asnawi M Amin menyampaikan permintaan kesediaan kedua tokoh tersebut. Permintaan Asnawi disepakati ke 23 pengurus cabang NU se Aceh.
Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi peran organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung dan mengawal pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.
Keberadaan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia juga disebut cukup menerima tempat di hati sebagian masyarakat Aceh lantaran semangatnya yang mengusung ajaran Ahlussunnah Waljama’ah, kata Nova Iriansyah saat menghadiri Konferensi Wilayah (Konferwil) XIV Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Aceh di Banda Aceh, Jumat, 25 Desember 2020.
Nova mengatakan, dalam perjalanan sejarahnya, NU banyak berperan memperkuat semangat Islam di Aceh melalui peran para ulama dan pengikutnya. Para tokoh NU pula disebut yang mendorong agar Syariat Islam tetap menjadi pedoman bagi semangat masyarakat di daerah ini.
“Ketika Syariat Islam di Aceh banyak mendapat kritikan kaum moderat, ulama NU berdiri di barisan terdepan mengawal tegaknya syariat Islam itu,” ujar Nova.
Dengan semangat yang diusung NU itu pula, lanjut Nova, Pemerintah Aceh semakin yakin bahwa syariat Islam adalah pilihan tepat bagi masyarakat Aceh.
Terkait penerapan hukum syariat Islam di lapangan, kata Nova, tentu diseleraskan dengan situasi yang berkembang, sebab ajaran Islam sangat menghormati keberagaman dan perbedaan.
Nova juga menyebutkan, semangat toleransi yang dimiliki NU menyebabkan semangat organisasi itu sejalan dengan semangat Islam yang dianut masyarakat Aceh. Karena itu, tidak heran jika dari waktu ke waktu keberadaan NU di daerah ini semakin menguat, sehingga peran NU dalam pembangunan daerah juga disebut terasa sangat penting.
Untuk mewujudkan harapan itu, kata Nova, dirinya sangat mendukung NU terus mengembangkan sayapnya di seluruh negeri ini, tidak terkecuali di Aceh.
Atas nama Pemerintah Aceh, lanjut Nova, dirinya sangat mendukung kegiatan Konferwil NU karena selain sarat membahas perkembangan Islam di Aceh, konferensi ini juga bagian dari proses kaderisasi dalam rangka mengawal terus nilai-nilai perjuangan NU di daerah ini.
Nova berharap, para tokoh NU yang hadir pada kesempatan ini tidak hanya fokus membahas pemilihan pengurus NU Aceh yang baru, tapi juga berkenan memberi pandangan tentang kegiatan Islam di daerah ini.
Pada Murda yang berlangsung di Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, para pengurus cabang NU se Aceh juga menerima seluruh laporan pertanggung jawaban kepengurusan priode 2015-2020.(*)
PENULIS : M NASIR YUSUF