PSSI  Izinkan Klub Bayar Gaji Pemain 25 Persen, Persiraja Jamin 100 Persen

Miftahul Hamdi: Alhamdulillah…… BANDA ACEH I ACEH HERALD.com – Saat Lembaga pemegang otoritas sepakbola Indonesia atau PSSI memberi lampu hijau agar klub hanya membayar gaji pemain selama masa jeda kompetisi hingga 29 Mei 2020, sebesar 25 persen dari gaji bulanan selama ini, bonden promosi Liga 1 Persiraja, malah menegaskan akan membayar gaji pemain untuk bulan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Foto FB

Miftahul Hamdi: Alhamdulillah……

BANDA ACEH I ACEH HERALD.com – Saat Lembaga pemegang otoritas sepakbola Indonesia atau PSSI memberi lampu hijau agar klub hanya membayar gaji pemain selama masa jeda kompetisi hingga 29 Mei 2020,  sebesar 25 persen dari gaji bulanan selama ini, bonden promosi Liga 1 Persiraja, malah menegaskan akan membayar gaji pemain untuk bulan Maret secara penuh atau 100 persen.

“Saya putuskan untuk membayar gaji pemain full di Bulan Maret ini. Saya tahu mereka (Pemain Persiraja) sangat membutuhkannya saat ini,” seperti dituliskan dalam salah satu laman facebook atas nama Nazaruddin Dekgam yang punya follower 4836 hingga malam ini.

Keputusan Dekgam bisa jadi tak lepas dari prestasi ciamik yang dilakoni tim Persiraja selaku tim promosi Liga 1 musim ini. Dari tiga tim promosi (Persiraja Banda Aceh, Persik Kediri, Persita Tangerang), hanya Persiraja yang belum terkalahkan dan bertengger di posisi ke-7 klasemen sementara Liga 1 hingga matchday 3.

Pasukan asuhan Hendri Susilo itu hingga kini belum kebobolan, atau clean sheet yang ditporeh oleh sang kiper Fakhrurrazi Quba.

Miftahul Hamdi. Foto Isty

Sejauh ini belum ada klarifikasi dari manajemen Persiraja, namun salah seorang pemain yang selama ini masuk dalam starting eleven The Orange Force Persiraja, Miftahul Hamdi yang dihubungi acehherald.com malam ini, mengakui jika manajemen telah memberitahukan bahwa gaji untuk Maret 2020 akan diterima full. “Memang kami belum menerimanya, karena belum masuk bulan baru, namun manajemen sudah memberikan lampu hijau bahwa gaji itu akan penuh untuk Bulan Maret,” tutur Miftahul yang dalam keluarga akrab disapa Adek itu.

Menurut Miftahul, manajemen juga berkonsideran dengan prestasi tim Persiraja yang terbaik di antara tiga tim promosi Liga 1 saat ini. “Alhamdulillah atas kebijakan tersebut. Bisa jadi Itu juga rasa syukur manajemen atas prestasi kami sebagai tim promosi. Mudah mudahan yang ke depan kami bisa lebih konsisten, karena itu mohon doa dari para pendukung kami,” tutur mantan winger Bali United itu.

Baca Juga:  Disoal, Dana APBN Masuk Rekening Pribadi?

Pada sisi lain, Miftahul juga merincikan, selama sepekan terakhir, seluruh kegiatan latihan pemain Persiraja dihentikan, sejenak PSSI memutuskan untuk menyetop Liga 1 sejenak usai matchday 3 dua pekan silam. Penghentian itu dijadwalkan berakhir hingga tanggal 29 Mei 2020, namun sifatnya masih tentative, karena melihat perkembangan terakhir.

Karena itu latihan diliburkan, dan pemain diberi kesempatan meningggalkan home base. Khusus pemain lokal ada yang pulang kampung, namun pemain asing Persiraja, ada yang masih di Banda Aceh ada juga yang memgambil masa istirahat di Pulau Dewata Bali.

PSSI Rekom 25 persen

Seperti diberitakan media sebeumnya, Persatuan Seluruh Sepak Bola Indonesia ( PSSI) telah memutuskan gelaran Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 berhenti hingga 29 Mei. Bersamaan dengan hal tersebut, PSSI juga menyatakan beberapa poin terkait pembayaran klub kepada pemainnya selama kompetisi dihentikan. PSSI memberikan enam poin terkait penghentian tersebut, di antaranya adalah menetapkan besaran gaji untuk pemain selama libur. Tujuannya, agar klub tetap membayarkan hak pemain, Salah satu ketetapan disebutkan, pihak klub hanya berkewajiban membayar gaji pemain sebesar 25 persen selama dalam keadaan force majeure.

Putusan yang disampaikan PSSI itu setelah mendengar saran 10 klub Shopee Liga 1 2020 yang melakukan virtual meeting belum lama ini. Ke-10 klub tersebut itu adalah PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Arema FC, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, Madura United, dan PSM Makassar.

Belakangan, keputusan masalah gaji itu langsung mendapatkan tentangan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia ( APPI). Melalui kuasa hukumnya, Riza Hufaida, APPI berharap PSSI meninjau kembali Surat Keputusan (SK) yang telah dikeluarkan. “PSSI mau meninjau kembali SK tersebut dan kami para pihak duduk bareng untuk membicarakan win-win solution terhadap masalah ini,” kata Riza saat dihubungi media, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga:  10 Politisi Partai Republik Ikut Makzulkan Trump

 

 

Penulis             : Nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe