
PEUREULAK | ACEH HERALD.com – Bagi masyarakat Peureulak, Aceh Timur khususnya, nama “Markonah” tidak asing lagi dibicarakan. Sebab, wanita yang pernah hilang ingatan sejak 2016 dan telah normal setelah lima bulan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, kini ketiban rezeki sebuah rumah dhuafa.
Markonah yang bernama asli Nuriah binti Abdullah (43), penduduk Gampong Seuneubok Rawang Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur mendapat rumah bantuan kaum dhuafa yang dananya bersumber dari APBN 2020.
Khusus untuk Markonah, rumah bantuan yang diinisiasi H Ruslan M Daud, anggota DPR-RI asal Aceh itu, dibangun baru. Karena, sejak awal ia sama sekali tidak memiliki rumah. Markonah hidup berpindah-pindah dari gubuk ke gubuk lain yang ia buat dari tenda plastik.

Setelah diboyong ke RSJ Banda Aceh pertengahan Agustus 2019 lalu, gubuk terakhir yang ia tempati di tanah kosong pinggir jalan negara Medan-Banda Aceh kawasan Gampong Seuneubok Rawang Peureulak Timur, dibongkar karena tidak layak huni.
Sekembali dari RSJ awal Februari 2020, Markonah terlihat normal dan sempat beberapa Minggu menjadi juru parkir di Kota Peureulak.
Ia sudah mampu beradaptasi dan mencari uang sendiri meski harus menjadi tukang parkir. “Markonah sudah seperti wanita normal lagi,” ujar Camat Peureulak Timur Mukhtaruddin Yusuf, MAP yang dari awal berupaya agar Markonah sembuh dari sakit ingatan.
Muhktaruddin menyebutkan, untuk Kecamatan Peureulak Timur, ada 20 unit rumah yang mendapat biaya rehap dari APBN 2020. Untuk Desa Alue Bu, Alue Nireh 10 unit dan 10 unit lagi di Desa Seuneubok Dalam.
Anggaran untuk merehab rumah dhuafa tersebut merupakan inisiatif H. Ruslan M. Daud, anggota DPR-RI asal Aceh.
Sebagai tanda dimulainya rehab rumah tak layak huni itu, Bupati Aceh Timur melalui Plt. Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Timur, Muhammad, melakukan peletakan batu pertama, Rabu (2/9/2020).
Camat Mukhtaruddin bersama Muspika Peureulak Timur dan aparat desa setempat, sepakat meletakkan batu pertama untuk pembangunan rumah Markonah di Desa Alue Bu Alue Nireh.
Meski dengan dana Rp 17 juta, lanjut Mukhtaruddin, pihaknya bersama-sama aparat desa berkomitmen pembangunan rumah Markonah harus berdiri kokoh dan layak ditempati.
Seperti diberitakan sebelumnya, Markonah dirujuk ke RSJ Banda Aceh, Agustus 2019 lalu karena menderita gangguan jiwa.
Wanita tiga anak ini, diduga hilang ingatan akibat dipoligami mantan suaminya.
Diduga stres berat akibat dimadu suami tercintanya itu, Markonah terganggu ingatannya sehingga ia luntang lantung di seputaran jalan negara Peureulak-Langsa. Banyak warga menyapanya “Markonah” setiap kali bertemu di jalanan.
Terakhir, Markonah berkemah alias membuat rumah gubuk plastik dipinggir jalan aspal Desa Alue Tho Kecamatan Peureulak Timur.
Atas kepedulian Camat Peureulak Timur, Mukhtaruddin Yusuf, S.Sos MAP, Markonah diboyong ke RSJ Banda Aceh Agustus 2019 lalu.
Menurut Mukhtaruddin, Markonah sudah beberapa kali dilakukan upaya penanganan untuk berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Tapi ia tetap tidak mau dan selalu minta pulang, tambah M Rida.S.Sos, Sekdes Seuneubok Rawang ketika itu.
Meski memiliki anak, Markonah justru memilih hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Kadang ia tidur di meseum Peureulak atau tidur di halte Dinas Perhubungan di Kota Peureulak.
Penulis : Ridwan Suud (Langsa/Aceh Timur)