
PAPUA I ACEH HERALD
DRAMATIS dan sensasional. Skuadra sepakbola PON Aceh menguburkan mimpi juara 4 kali di cabang sepakbola PON, Jatim dengan skor 2-1, dalam laga yang sarat dengan balutan emosional, di Stadion Barnabas Youwe, Papua, Selasa (12/10/2021). Walhasil, pasukan besutan mantan pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini itu menatap laga final PON XX melawan tuan rumah Papua, Kamis (14/10/2021) mendatang.
Laga final kedua tim menjadilaga ulangan final sepakbola PON tahun 1993 di Jakarta. Kala itu Aceh diperkuat talenta muda berbakat dan akhirnya menjadi bintang lapangan, seperti defender tangguh Tarmizi Rasyid dan bomber fenomenal Irwansyah.
Tarung final yang disiarkan secara langsung oleh TVRI itu akhirnya dimenangkan oleh Papua yang kala itu masih bernama Irian Jaya dengan skor 6-3.
Kali ini, Papua menatap finalsetelah membungkam Kaltim dengan skor telak 5-1.
Anak anak Aceh, hari ini tampil dalam top form dan konsisten sepanjang 2×45 menit. Walaupun sempat dibombardir lawannya Jatim yang begitu optimis sebelum laga, toh Aceh mampu unggul 2-0 atas anak asuhan Rudi Kelces itu.
Adalah Akhirul Wadhan dan Muzakkir masing-masing menyumbangkan satu gol untuk kemenangan Aceh, yang hanya bisa dibalas sekali oleh Jatim melalui strikernya Dwiki Mardiyanto.
Secara umum Jatim malah diakui lebih unggul dalam ball possession, namun fighting
anak-anak Tanah Rencong yaitu Alvin Abdul Halim dan kawan-kawan terhitung luar biasa dan nyaris di atas ekspektasi.
Sukses itu membuat Reza Rizki, Alfarusyi, Yasvani, Akhirul Wadan dkk makin dekat dengan bonus Rp 1 miliar yang dijanjikan Pengusaha asal Aceh Hj Rizayati SH MM, yaitu jika mampu meraih emas di cabang sepakbola.
Jatim sebetulnya mendapat kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti, tetapi eksekusi Muhamad Faisol Yunus melambung di atas mistar gawang.
Pelatih kepala Rudy Keltjes melakukan empat perubahan dalam susunan pemainnya, termasuk dengan langkah menurunkan dua penyerang tajam Faisol Yunus dan Dian Sasongko sejak awal, setelah keduanya memulai pertandingan sebelumnya dari bangku cadangan.
Sementara di kubu Aceh pemain sayap Ridha Umami rupanya sudah cukup bugar untuk diturunkan kembali sejak awal, meski di laga sebelumnya ia sempat mengalami cedera. Selain itu pelatih kepala Fakhri Husaini melakukan dua perubahan dengan dimainkannya bek sayap Rezal Mursalin dan gelandang Khairil Anwar.
Sayangnya Khairil mengalami cedera di awal laga dan harus ditarik keluar saat pertandigan belum genap berusia 10 menit untuk digantikan Alvin Abdul Halim Nasution.
Kendati Jatim relatif lebih banyak menguasai bola maupun melancarkan serangan, justru Aceh yang berhasil membuka keunggulan lewat gol Akhirul Wadhan pada menit ke-22.
Berawal dari kegagalan Jatim mengantisipasi situasi lemparan ke dalam yang dikirimkan Khairunnas, bola liar mampu dikendalikan oleh Akhirul Wadhan yang menusuk ke dalam kotak penalti lantas memperdaya kiper Eko Saputro dengan tembakan lob ke area tiang jauh.
Jatim yang berusaha memanfaatkan lebar lapangan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-37, sayang tembakan sudut sempit Faisol Yunus dari sisi kiri masih terlalu lambung di atas gawang Aceh.
Upaya serangan yang terus dilancarkan Jatim mampu diredam oleh barisan pertahanan Aceh yang menjaga keunggulan 1-0 hingga turun minum.
Jatim kembali dari turun minum dengan ambisi untuk bangkit, tetapi yang terjadi malah Aceh berhasil menggandakan keunggulan mereka lewat gol Muzakir saat babak kedua belum genap berjalan dua menit.
Sebuah serangan balik yang diawali perebutan bola di lini tengah membuka celah bagi Akhirul Wadhan merangsek ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan terukur yang masih bisa dihalau Eko Saputro.
Namun, antisipasi Eko Saputro tak sempurna dan bola muntah bergulir ke hadapan Muzakir yang berdiri bebas tanpa kawalan untuk membobol gawang Jatim memanfaatkn bola rebound itu.
Jatim nyaris segera memberi balasan instan selepas sepak lanjut, tapi sayang tembakan Faisol Yunus masih mengarah tepat ke pelukan kiper Chairil Zul Azhar yang tampil perfeck petang ini.
Determinasi para pemain Jatim akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-53 saat umpan lambung ke dalam kotak penalti lawan gagal diantisipasi para pemain Aceh dan bola jatuh di hadapan Dwiki Mardiyanto, yang kemudian melepaskan tembakan tak terhentikan Chairil Zul Azhar dan mengubah kedudukan jadi 1-2.
Sejak gol tersebut, Jatim kembali mengambil kendali permainan dan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-66 saat tendangan bebas kiriman Dian Sasongko ditanduk oleh Malik Prayitno, tapi bola bisa diamankan Chairil Zul Azhar.
Situasi itu menciptakan kemelut di depan gawang, tapi sepakan terakhir Malik Prayitno hanya menghantam sisi luar jala gawang Aceh.
Pada menit ke-73, Aceh hampir merestorasi keunggulan mereka ketika penyerang pengganti Perda Rachman sudah berhadapan satu lawan satu dengan Eko Candra, tapi sontekannya masih berakhir tak menemui sasaran.
Jatim lantas mendapatkan kesempatan emas saat diberi hadiah tendangan penalti oleh wasit Thoriq M. Alkatiri saat Arief Catur Pamungkas dijatuhkan oleh M. Fayrushi di dalam kotak terlarang pada menit ke-82.
Namun, Faisol Yunus yang menjadi algojo malah melepaskan tendangan penalti yang terlalu tinggi di atas mistar gawang.
Skor 2-1 bertahan hingga turun minum dan Fayrushi sang kapten Aceh menjadi salah satu sosok yang tampak lega sebab kesalahannya tak harus dibayar mahal oleh timnya.
PENULIS : FERIZAL HASAN (PAPUA)