Kruu Seumangat, KPA/PA Daerah 3 Bireuen Gelar Doa Bersama, Peringati 15 Tahun Hari Damai Aceh

BIREUEN l ACEHHERALD.com KELUARGA besar KPA/PA Daerah 3 Wilayah Batee Iliek, Bireuen, menggelar doa bersama menyambut 15 tahun perdamaian Aceh antara GAM dan RI. Doa bersama tersebut dilaksanakan, di Balai Jabal Safinah Gampong Raya Dagang, Kecamatan Peusangan, Sagoe Tgk Dicukoek, Bireuen, Sabtu 15 Agustus 2020, mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Ketua DPRK Bireuen, … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Keluarga besar KPA/PA Daerah 3 Wilayah Bate Iliek, Bireuen, bersama masyarakat, menggelar doa bersama menyambut 15 tahun perdamaian Aceh antara GAM dan RI, di Balai Jabal Safinah Gampong Raya Dagang, Kecamatan Peusangan, Sagoe Tgk Dicukoek, Bireuen, Sabtu (15/08/2020). ACEHHERALD.COM l FERIZAL HASAN

BIREUEN l ACEHHERALD.com

KELUARGA besar KPA/PA Daerah 3 Wilayah Batee Iliek, Bireuen, menggelar doa bersama menyambut 15 tahun perdamaian Aceh antara GAM dan RI.

Doa bersama tersebut dilaksanakan, di Balai Jabal Safinah Gampong Raya Dagang, Kecamatan Peusangan, Sagoe Tgk Dicukoek, Bireuen, Sabtu 15 Agustus 2020, mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar alias Ceulangiek didampingi Ketua KPA Daerah 3, Jafaruddin Hasan alias Nek Tu mengatakan, doa bersama tersebut diikuti anggota KPA/PA beserta relawan, tokoh masyarakat, mahasiswa dan GAM serta sejumlah elemen masyarakat lainnya.

Dikatakan Ceulangiek yang juga tokoh GAM yang kini aktif di Parlemen, momen ini merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi KPA/PA dan masyarakat semua yang telah menghadiri doa bersama untuk para syuhada dan mendapat ridha dari Allah SWT.

Pantauan Acehherald.com, sebelum doa dimulai, Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar yang juga politisi Partai Aceh ini menyampaikan orasinya di depan para hadirin yang hadir dalam doa bersama ini.

Dengan peringatan 15 tahun damai Aceh antara GAM dan RI, Rusyidi mengharapkan kepada pemerintah Indonesia, untuk merealisasikan semua butir-butir MoU Helsink yang ditanda tangani antara Pemerintah Indonesia dan GAM di Finlandia Helsinki.

Antara lain butir-butir MoU Helsinki yang belum direalisasikan adalah pengibaran Bendera Bintang Bulan yang menjadi simbol rakyat Aceh harus bisa dikibarkan.

Selain itu, hak rakyat Aceh yaitu pendapatan dari hasil bumi Aceh yaitu 70 pesen untuk Aceh dan 30 persen untuk Indonesia harus direalisasikan, serta tapal batas Aceh dengan Sumut harus diperjelas.  “Mari sama-sama kita bahu membahu menjaga perdamaian Aceh yang hakiki,” ajak Rusyidi Mukhtar atau Ceulangiek.

Baca Juga:  Wooww... Selama Libur Panjang PSK Laris Manis di Cianjur

Selain itu, yang paling penting lagi kata Ceulangiek, setiap 15 Agustus harus diqanunkan dalam qanun Aceh sebagai Hari Perdamaian Aceh antara GAM dan RI. “Kita serukan kepada Gubernur dan DPR Aceh, untuk mengqanunkan momentum 15 Agustus dalam Qanun Aceh,” pinta Ceulangiek.

 

PENULIS : FERIZAL HASAN (BIREUEN)

Berita Terkini

Haba Nanggroe