Jaringan Pipa PDAM tak Kunjung Disambung, Warga Gampong Baroe Peudada Angkut Air Bersih dengan Gerobak Sorong

BIREUEN I ACEHHERALD.com AIR merupakan kebutuhan utama bagi setiap makhluk hidup. Terutama manusia yang setiap saat atau setiap hari membutuhkan air bersih. Namun di era teknologi yang semakin canggih ini, masih ada masyarakat yang masih mengangkut air bersih dengan gerobak sorong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Desa Gampong Baroe, Kecamatan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Warga Desa Gampong Baroe, Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh, masih mengangkut air bersih dengan gerobak sorong untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, karena jaringan PDAM belum tersambung ke desa mereka. Foto diambil Rabu (12/08/2020). ACEHHERALD.com l FERIZAL HASAN

BIREUEN I ACEHHERALD.com

AIR merupakan kebutuhan utama bagi setiap makhluk hidup. Terutama manusia yang setiap saat atau setiap hari membutuhkan air bersih. Namun di era teknologi yang semakin canggih ini, masih ada masyarakat yang masih mengangkut air bersih dengan gerobak sorong untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Desa Gampong Baroe, Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh.

Warga desa tersebut, sejak puluhan tahun lalu hingga kini masih mengangkut air bersih dengan gerobak sorong sejauh dua kilometer untuk minum dan keperluan lainnya.

Pasalnya, air sumur di Desa Gampong Baroe Peudada, kekuning-kuningan atau berkeruh, sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Pantauan Acehherald.com, Rabu (12/07/2020), warga Gampong Baroe berjalan kaki mengangkut air bersih yang diambil dari desa lainnya menggunakan jeregen dan gerobak sorong.

Air bersih itu pun dibeli dengan harga Rp 3.000 per jeregen isi 30 liter. Kondisi ini semakin meresahkan masyarakat desa setempat yang mayoritas hidup dibawah garis kemiskinan. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung pulih. Sehingga ekonomi masyarakat miskin pun terus merosot.

Padahal di desa tersebut sudah dibangun pipa jaringan air bersih dengan menggunakan dana desa sejak dua tahun lalu. Namun pipa jaringan air bersih itu hingga kini belum bisa difungsikan, karena belum ada sambungan dari pipa PDAM Krueng Peusangan yang ada di desa tersebut.

Keuchik Gampong Baroe Peudada, Tarmizi kepada Acehherald.com, Rabu (12/08/2020) mengatakan, sejak puluhan tahun lalu warga desanya terpaksa mengangkut air bersih dari desa tetangga dengan gerobak sorong yang jaraknya mencapai dua kilometer.  “Namun sejak dua tahun lalu kami membangun jaringan pipa air bersih dengan dana desa, tapi hingga kini belum bisa kami sambung ke rumah-rumah penduduk, karena belum ada sambungan pipa PDAM,” kata Tarmizi.

Baca Juga:  589 Peserta dari 17 Kecamatan Ikut di MTQ ke-35 Kabupaten Bireuen

Pihaknya sudah berulang kali memohon kepada PDAM Krueng Peusangan Bireuen, untuk menyambung pipa air bersih agar bisa dialiri ke rumah penduduk, tapi hingga kini belum ada solusinya. “Warga desa kami yang mayoritas hidup dibawah garis kemiskinan, sangat berharap dan membutuhkan air bersih, jika pipa PDAM sudah tersambung, kami akan membantu membeli meteran air PDAM untuk warga miskin dengan menggunakan dana desa,” kata Tarmizi.

 

PENULIS : FERIZAL HASAN (BIREUEN)

 

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe