Hasil Pantauan BNPB, Aceh Paling tak Patuh Masker dan Jaga Jarak

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″] BANDA ACEH | ACEH HERALD SATGAS Penanganan Covid 19 Bidang Perubahan Perilaku BNBP RI mencatat Aceh menjadi daerah yang paling rendah kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing) selama proses libur panjang 28 s/d 31 Oktober 2020. Sementara Propinsi Sumatera Barat tercatat sebagai daerah yang paling signifikan peningkatan pemakaian masker … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Mayjen TNI (purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

BANDA ACEH | ACEH HERALD

SATGAS Penanganan Covid 19 Bidang Perubahan Perilaku BNBP RI mencatat Aceh menjadi daerah yang paling rendah kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing) selama proses libur panjang 28 s/d 31 Oktober 2020. Sementara Propinsi Sumatera Barat tercatat sebagai daerah yang paling signifikan peningkatan pemakaian masker saat libur panjang kali ini.

BNPB membuat grafik berupa diagram batang yang membandingkan era sebelum libur panjang 21s/d 24 Oktober dengan masa libur panjang 28 s/d 31 Oktober 2020. Pada era sebelum libur panjang kepatuhan warga Aceh memakai masker mencapai 77,59 persen, atau nomortiga terbesar di Sumatera. Namun saat libur panjang kepatuhan itu melorot hingga angka 46,26 atau terendah secara nasional.

Grafik Tingkat Kepatuhan Memakai Masker Per Provinsi (Dok. Tangkapan Layar Vidcon)

 

Nasib yang sama juga terjadi pada tingkat kepatuhan menjaga jarak atau physical distancing. Dalam rentang 21 s/d 24 Oktober 2020, tingkat kepatuhan menjaga jarak mencapai 61,18 persen atau nomor lima secara nasional, namun giliran saat libur panjang malah anjlok menjadi yang terendah secara nasional atau 37,66.

Grafik Tingkat Kepatuhan Menjaga Jarak Per Provinsi (Dok. Tangkapan Layar Vidcon)

 

Hasil itu terungkap dalam zoom meeting atau vidcon yang dilakukan secara nasional yang diinisiasi oleh BNPB RI, sebagai bagian untuk melihat kinerja Satgas Covid seluruh propinsi di Indonesia, terutama terkait dengan kepatuhan memakai masker dan jaga jarak saat libur panjang 28 s/d 31 Oktober 2020.

Liasson Officer (LO) BNPB untuk Aceh, Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin yang dimintai komentarnya seputar hal ini di Banda Aceh, sejenak usai vidcon, menyatakan rasa keprihatinannya. Ia berharap hendaknya fenomena ini menyadarkan semua pihak di Aceh untuk senantiasa terus merapatkan barisan melakukan pencegahan dini terhadap covid-19. Bukan malah muncul kesan masyarakat cuek dengan masker dan jaga jarak.

Baca Juga:  24 Jam Terakhir Tak Ada Kematian Pasien Covid, Sembuh 92 Orang

Ditambahkan, sebagai LO untuk Aceh, mantan Pangdam IM ini mendapat tugas khusus dari Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo untuk melakukan percepatan kinerja operasional penanganan dan pencegahan covid-19 di Aceh.

Untuk itu ia mengusulkan agar Satgas Penanganan Covid-19 di Aceh menggunakan tenaga kaum wanita untuk melakukan razia masker atau jaga jarak. Tentu saja dengan konsep padat karya, hingga terwujud konsep pemberdayaan warga selama era pandemi saat ini.

Menurutnya, razia masker dan jaga jarak oleh kaum ibu itu juga sekaligus dengan pembagian masker, hingga akan lebih efektif. “Konsepnya sama dengan razia WH kala shalat jumat yang melibatkan kaum wanita, hingga potensi pergesekan secara moril dan fisik bisa diminimalisir, dan tentu saja hasilnya lebih maksimal dengan tingkat kepatuhan yang akan lebih tinggi. Dan ini menjadi sumber pendapatan tersendiri bagi kaum ibu di Aceh, di tengah sulitnya berputar roda ekonomi kala pandemi,” tandas Hafil, demikian mantan Pangdam IM ini disapa.(*)

 

PENULIS     :     NURDINSYAM

Berita Terkini

Haba Nanggroe