BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Hasanuddin Ishak yang lazim disapa Cut Bit, bercerita banyak kepada awak media dalam sebuah kesempatan ngopi bareng, saat ia menyambangi ‘posko’ awak media di sebuah warkop di Kuta Alam, Sabtu (15/06/2024) siang. Pria yang disebut-sebut akan menapak kontestasi politik untuk Pilkada Banda Aceh, Nopember 2024 itu terlibat perbincangan santai dengan awak media. Saat ditanya apa yang ia lakukan seandainya ia mendapat amanah untuk memegang kemudi bahtera yang namanya Kota Banda Aceh? Cut Bit mengatakan, dirinya akan konsern dengan program membangun kota dari gampong. “Saya pikir ini adalah langkah tepat dan sebuah konsep bottom up yang menampung kebutuhan akar rumput, yang akhirnya menjadi sebuah grand disain untuk membangun Kota Banda Aceh yang benar benar mengakar di hati rakyatnya,” kata Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, membangun dari gampong itu bukan sekadar infrastruktur gampong, namun lebih jauh dari itu, yakni membangun secara menyeluruh, terutama dari sektor ekonomi, terkhusus UMKM. “Karena UMKM adalah roh dari denyut ekonomi masyarakat secara langsung, baik itu secara personal, keluarga maupun kelompok. Kita ingin warga gampong terlibat secara utuh, hingga tidak mengesankan buya tamong meureuseuki, buya gampong teu dong-dong yang sinonimnya, orang masuk mendapat rezeki, sementara warga gampong hanya menonton saja,” tandas Cut Bit.
Pria yang masih tercatat sebagai pimpinan BKM Masjid Afurqan Beurawe itu menambahkan, pembangunan gampong itu jangan hanya secara parsial, atau terpenggal dalam program tahunan. Namun harus dbuat secara berkelanjutan dan bahkan melibatkan anggota legislatif secara menyeluruh terutama yang terkait dengan konstituen.
Caranya adalah, program pembangunan gampong dibuat secara limatahunan, sehingga dibutuhkan rembuk gampong untuk menyusun Rencana Pembangunan Gampong Jangka Menengah (RPGJM) dengan durasi lima tahunan. Nantinya itu menjadi pedoman bagi keuchik dan perangkatnya dalam menyusun program kerja tahunan. “Dengan program berkelanjutan itu, pihak legislatif juga bisa menempatkan aspirasinya di gampong, sehingga dananya lebih dirasakan manfaatnya oleh warga gampong. Ini jelas, lebih mengena dan tepat sasaran,” tutur Hasanuddin yang juga mantan Pj Walikota Banda Aceh, saat menjabat sebagai Kadis Perhubungan Aceh lima tahun silam.
Ditambahkan, jika pembangunan gampong telah sukses dan rakyatnya menjadi sejahtera, melalui ragam perberdayaan ekonomi, maka Kota Banda Aceh secara menyeluruh juga akan terangkat statusnya, terutama dalam hal kepedulian dengan warga, serta pembangunan kota yang lebih merata serta berdaya.
Cut Bit saat ini sedang mlakukan komunikasi politik yang intens dengan beberapa partai. Salah satu partai yang telah sepakat untuk mengusung Cut Bit sebagai Bakal Calon Walikota Banda Aceh adalah PKB. Namun partai itu hanya memiliki satu kursi di DPRK Banda Aceh. Sedikitnya Hasanuddin harus membidik empat kursi lainnya. Karena satu orang calon hanya bisa di usung secara mandiri dengan jumlah lima kursi. Cur Bit setidaknya harus mencari empat kursi lainnya. Dengan format itu, Hasanuddin masih berpeluang di Gerindra atau malah Golkar sebagai koalisi tambahan. Karena Golkar juga hanya memiliki tiga kursi di DPRK Banda Aceh. Sementara PPP yang memiliki dua kursi di DPRK Banda Aceh, sudah milik Illiza Saaduddin Jamal sebagai kader PPP.
.