Dyah Minta Produk Souvenir Aceh Jadi Daya Tarik Wisatawan

TAKENGON | ACEH HERALD.com– Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, meninjau lokasi pameran atau stand Dekranasda Kabupaten/Kota se Aceh yang berlangsung di Kota Wisata, Takengon Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu 4 Juni 2022. Pada kesempatan itu, Dyah berharap dekranas kabupaten/kota terus memberikan pendampingan kepada perajin di daerah masing-masing sehingga mereka mampu memproduksi souvenir yang berkualitas hingga … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, bersama Ketua DWP Aceh, Safrida Yuliani, saat meninjau stand pameran Dekranasda Kabupaten/Kota se-Aceh, di Takengon, Sabtu, (4/6/2022

TAKENGON | ACEH HERALD.com–

Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, meninjau lokasi pameran atau stand Dekranasda Kabupaten/Kota se Aceh yang berlangsung di Kota Wisata, Takengon Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu 4 Juni 2022.

Pada kesempatan itu, Dyah berharap dekranas kabupaten/kota terus memberikan pendampingan kepada perajin di daerah masing-masing sehingga mereka mampu memproduksi souvenir yang berkualitas hingga bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Aceh di masa mendatang.

Dyah yang didampingi Ketua DWP Aceh, Safrida Yuliani, menyemangati para perajin di stand pameran dan juga berbelanja produk-produk unggulan yang dipamerkan di masing-masing stand.

Wanita yang juga Ketua TP PKK Aceh berpesan agar para ketua Dekranasda Kabupaten/Kota untuk senantiasa mendampingi perajin. Dengan demikian hasil karya mereka semakin kaya, baik dari sisi desain maupun kerapian produk.

Sebelum mengunjungi stand, para pimpinan dekranasda terlebih dahulu mengikuti seminar.
Salah satu pemateri adalah Liza Mustafa Abubakar, Anggota Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional. Ia menyampaikan materi tentang dukungan pemerintah dalam rangka peningkatan kreativitas pengrajin.

Liza Mustafa Abubakar menyebutkan, sebagian besar desainer terkenal di Jakarta telah menjadi pengurus dekranas. Ia kemudian mengajak para pengurus Dekranasda di Aceh untuk memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkuat sinergitas.

Di mana, dengan kerja sama dan hubungan baik, berbagai keilmuan yang bersifat positif bisa ‘ditularkan’. “Sangat dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. Jangan jalan sendiri-sendiri tanpa bantuan dari networking kita. Kerja kita kalau bisa ada hasilnya. Selama ada kita di kepengurusan Dekranas, harus ada nilai tambah untuk perajin dan UMKM,” kata Liza.

Selain itu, Liza mengajak agar pengurus Dekranasda Aceh untuk mendampingi perajin, terutama dalam hal perubahan perilaku. Saat ini kata dia, perubahan trend penjualan dari pasar tradisional menjadi online melalui media sosial maupun marketplace. Dan hal itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh perajin di Tanah Rencong.

Baca Juga:  1 Hektar Lahan Kebun Warga Lamkruet Terbakar

“Dorong para perajin agar penggunaan digitalisasi dengan peningkatan wawasan teknologi produksi,” ujarnya.
Liza menambahkan, jika kolaborasi dengan pelaku wirausaha muda/milenial, desainer dan pemilik brand juga sangat dibutuhkan. Karenanya para perajin wajib mempelajari trend perkembangan produk kekinian.

Selain itu, Liza menyerukan agar para ketua Dekranasda dalam hal ini istri gubernur dan bupati/wali kota se Aceh agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat.

Di mana salah satu cara yang bisa dilakukan minimal dengan menggunakan pakaian bermotif Aceh dalam setiap aktivitas keseharian di luar rumah, katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengatakan pihaknya berharap semua hasil produksi souvenir Aceh berkualitas. Hal ini dinilai penting, sebab turis, umumnya akan menyimpan souvenir yang dimilikinya, apalagi diperolehnya tidak mudah. Mereka harus berjalan sangat jauh,” (*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe