Putra Sulung Armarhum Imam Shalat

BLANGPIDIE I ACEH HERALD
AURA duka sangat mendalam menyelimuti upacara penglepasan jenazah mantan Sekda Abdya, Drs Thamrin bin Burhanuddin yang digelar Pemkab Abdya di halaman depan rumah almarhum di Jalan Cot Keumeunyan, Desa Geulumpang Payong, Blangpidie, Selasa (8/3/2022) siang.
Jenazah pria yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Kerjasama Sekdakab Abdya itu dibawa dari RSUZA Banda Aceh dengan mobil ambulans tiba di rumah duka pukul 12.45 Wib, disambut haru biru pelayat dari pejabat sipil, militer, ASN, karyawan swasta dan masyarakat Abdya.
Sebagai perhormatan kepada putra terbaik Abdya itu, Pemkab setempat melepas jenazah armarhum dalam sebuah upacara. Bupati Akmal Ibrahim tidak kuat bertindak selaku inspektur upacara penglepasan karena mengalami kesedihan sangat mendalam atas kepergian ASN yang menjadi panutan untuk selama-lamanya.

Asisten Pemerintahan, Amrizal, akhirnya bertindak selaku inspektur upacara penglepasan jenazah. Sedang Bupati akmal Ibrahim dengan perasaan sedih sangat mendalam hanya berdiri di samping inspektur upacara dengan mata sedikit sembab menahan tangis. Di samping Bupati, tampak hadir Dandim 0110, Kapolres, Ketua MPU, para Pimpinan SKPK, termasuk pengurus ormas, dan para tokoh masyarakat.
Diawali sambutan dari keluarga besar almarhum, disampaikan Fakhri A Rahim SH. Dilanjutkan, pembacaraan profil singkat almarhum Thamrin oleh staf protokoler Sekdakab Abdya.
Thamrin berpulang dalam usia hampir 60 tahun atau hanya tiga bulan memasuki masa pensiun dari ASN dengan raihan golongan pangkat tertinggi Pembina Utama IV e. Almarhum dilahirkan di Susoh, 5 Juni 1962, meninggalkan seorang istri, Dra Risnawati dan empat putra putri, Yudya Pratidina, Dwi Suliati, Rahmat Novriandi dan Faizah Lestari.
Para ASN lingkup Pemkab Abdya dan tokoh masyarakat sangat kehilangan sosok Thamrin yang semasa hidupnya sangat bijaksana, bersahaja dan baik dengan siapa saja. Para pelayat dari berbagai unsur terus mengalir menyampaikan duka mendalam.

Jenazah almarhum Thamrin dishalatkan dua kali. Di Mushalla Nurul Iman Gampong Payong, Kecamatan Blangpidie, bertindak selaku Imam Shalat, Yudya Pratidina, tidak lain putra sulung almarhum.
Shalat yang kedua di Masjid Pusaka, Gampong Pasir atau Keudee Susoh, Kecamatan Susoh, daerah kelahiran almarhum. Prosesi shalat jenazah di dua lokasi berbeda itu diikuti nyaris seribuan jamaah dari kaum bapak dan ibu.
Jenanazah almarhum Thamrin bin Burhanuddin, dimakamkan di pemakaman umum Gampong Pasir, Susoh, berlokasi disamping kiri Masjid Pusaka. Prosesi pemakaman pejabat yang sangat dihormati itu berlangsung dalam suasana haru biru.
Sebabagai catatan, mantan Sekda Abdya, Drs Thamrin, meninggal dunia setelah mengalami Kecelakaan tunggal di Gampong Baro, Setia Bakti, Aceh Jaya, Minggu (6/3/2022), tengah malam.
Mobil pribadi yang disopiri, Martunis, salah seorang sopir dari Dinas Perhubungan Abdya itu dalam perjalanan pulang dari Banda Aceh menuju Blangpidi. Diduga mobil tiba tiba hilang kendali dan kemudian menabrak bagian depan rumah makan/kedai di kawasan tersebut. Sebelumnya, Almarhum Thamrin dan istrinya ke Banda Aceh dengan agenda takziah ke rumah mertua Akmal Ibrahim yang juga Bupati Abdya.
Dalam perjalanan pulang, mobil tersebut selain membawa Thamrin, juga istrinya, Risnawati, bekerja sebagai PNS Guru di SMA 1 Abdya, serta satu orang anaknya (Rahmad Novriandi) dan Nazaruddin (Sekretaris Dinas Perhubungan Abdya).
Setelah kecelakaan itu, Thamrin bersama seluruh awak dibawa ke Rumah Sakit Aceh Jaya. Istrinya, Risnawati dengan kondisi kritis segers dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, dan hingga Selasa siang masih dirawat di sana. Lalu, pihak rumah sakit meminta agar Thamrin dirujuk ke RSUZA Banda Aceh mendapat perawatan lebih intensive.
Dalam perawatan di RSUZA, nyawa putra Susoh itu tak tertolongkan lagi, dan ia pun menghembuskan napas terakhir, pada Selasa dinihari sekira Pukul 02:52 WIB. “Innalillahi wainnailahi rajiun. Allah telah mengambil orangtua, guru, dan panutan kita, meninggalkan begitu banyak kenangan yang menyejukkan,” tulis Bupati Akmal Ibrahim dalam laman face book nya, tidak lama setelah mendapat info musibah tersebut.
“Moga Allah melapangkan jalan almarhum ke surga, dan menjadikan semua moment dengan beliau sebagai ilmu yg bermanfaat,” tambah Akmal.
Akmal menilai, bahwa mantan Sekda Abdya itu, adalah seorang PNS yang teduh, menyejukkan, dan menjadi panutan bagi para ASN di lingkungan Pemkab Abdya. “Selamat jalan legenda Abdya, dan keluarga yg ditinggalkan sabar atas semua kehendak Allah. amin,” tulis Bupati Akmal Ibrahim.
Penulis : Zainun Yusuf