BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM – Listrik padam dan hidup, sekira pukul 13.00 lewat Wib, di Kota Banda Aceh. Setelahnya arus listrik tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut memicu turun dan rendahnya tegangan listrik dan terganggunya pengguna listrik negara ini.
Zakia (17), salah satunya yang sedang maggang di Kawasan Jalan Sri Ratusafiatuddin, merasa terganggu dengan padam hidupnya listrik di kantornya. Bagaimana tidak, ia yang sedang mengetik tugas, harus mengulang ketikannya dikarenakan lupa menyimpannya.
Selain Zakia, Imran juga harus kehilangan cuan dikarenakan pembeli juice buah-buahan segar yang dijualnya tidak dapat memblender karena mati listrik atau byar pett.
“Mati lampu lalu hidup lagi udah lebih dari enam atau sampe tujuh kali dari jam 13.00 san tadi,” ujar Imran, warga Beurawe yang berjualan juice segar di Jalan T Iskandar, Beurawe, Kota Banda Aceh.
Menjawab tanya awak media, Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim mengatakan ada gangguan pada sistem transmisi 275 Kilovolt lajur Sigli-Nagan.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat atas gangguan tersebut. Dan pihaknya sedang berusaha melakukan normalisasi supaya sistem kembali berfungsi dengan baik. Salah satu langkah yang diambil disebut dengan mengatur pembagian beban untuk menjaga stabilitas tegangan listrik.
“PLN bergerak cepat dengan melakukan sejumlah antisipasi untuk mengurangi dampak dengan mengupayakan penormalan sistem yang terganggu serta juga memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan di wilayah Aceh dalam kondisi aman sehingga bisa sesegera mungkin dioperasikan kembali,” kata Lukman.
Dikatakannya sebagian wilayah Aceh terdampak gangguan sistem transmisi 275kV ini, kecuali Aceh Tenggara, Subulussalam, Singkil, Sabang dan Sinabang.
Terkait dengan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, Lukman Hakim meyakinkan bahwa venue Cabor sudah disediakan mesin genset, sehingga tidak mengganggu jalannya perlombaan juga pertandingan di masing-masing lokasi Cabor.