Acehherald.com | Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyatakan dukungan penuh Pemerintah Aceh terhadap percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Seulawah di Aceh Besar. Proyek ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mewujudkan solusi energi berkelanjutan di wilayah tersebut.
“Kami Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya tujuan baik ini dengan harapan menjadikan Aceh lebih baik,” ujar Fadhlullah, dalam pertemuan bersama manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), Senin (5/5), di Grha Pertamina, Jakarta.
PLTP Seulawah merupakan hasil lelang wilayah kerja panas bumi oleh Pemerintah Aceh sejak 2013, dengan izin operasional yang diperoleh pada 2018. Proyek ini dikelola oleh PT Geothermal Energy Seulawah, perusahaan patungan antara PGE (75%) dan PT Pembangunan Aceh atau PEMA (25%).
Potensi 55 MW, Eksplorasi Dimulai 2025
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyampaikan bahwa proyek ini termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional dengan potensi kapasitas hingga 55 megawatt (MW). Saat ini, PLTP Seulawah telah memasuki tahap eksplorasi dan dijadwalkan memulai pengeboran pada Agustus 2025.
“Ini proyek besar dengan tantangan tinggi. Eksplorasi memiliki risiko besar, namun kami optimistis dengan dukungan pemerintah serta insentif penurunan KAPEX,” kata Julfi.
Eksplorasi dilakukan bertahap dengan pengeboran sedalam dua kilometer guna menjangkau sumber panas bumi yang berada di kedalaman sekitar tujuh kilometer. Energi panas tersebut kemudian akan diolah dengan teknologi injeksi ulang untuk menghasilkan listrik secara berkelanjutan.
Dorong Bauran Energi dan Ekonomi Hijau
Menurut Julfi, jika eksplorasi berhasil, PLTP Seulawah akan menjadi model ideal pemanfaatan energi terbarukan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga kelestarian hutan.
“Geothermal adalah energi terbarukan yang andal. Proyek ini juga menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan,” tutupnya.
Indonesia saat ini memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia. Pemanfaatan sumber daya ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.