Kadis Pendidikan Aceh, Rachmad Fitri, didampingi Kabid Pembinaan SMK, Miftahuddin, dan Staf ahli Disdik Aceh, Laisani
BANDA ACEH – ACEHHERALD.com
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD, menginstruksikan para Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Aceh, untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.
Penegasan itu disampaikan Rachmat Fitri pada Rapat Koordinasi bersama Ketua MKKS SMK melalui Video Conference, Selasa (21/4/2020), di ruang kerja Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, di Banda Aceh.
Rapat koordinasi yang digelar melalui video teleconference dengan MKKS SMK tersebut turut diisi oleh Tim Ahli Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Laisani, M.Si dan difasilitasi oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Miftahuddin, M.Pd serta dihadiri Kepala UPTD Balai Tekkomdik Aceh, Teuku Fariyal, MM.
“Dengan kondisi Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini, perlu adanya peran aktif semua pihak. Bukan hanya di lingkungan sekolah, namun juga dalam kehidupan keluarga masyarakat dengan protokol kesehatan tersebut,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh ini.
Menurutnya, pandemi COVID-19 juga telah berimbas hingga kesemua lini termasuk bagi dunia pendidikan. Virus ini, kata Rachmat ikut mengepung warga sekolah di tanah air, termasuk Provinsi Aceh.
“Nah, kita mengajak seluruhnya di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh untuk bersungguh-sungguh mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, budaya mencuci tangan serta lebih sering berwudhu. Sebab, berwudhu itu untuk kita beribadah, apalagi di Bulan Suci Ramadhan nanti,” katanya.
Selanjutnya, sambung Kadisdik Aceh, hindari kerumunan keramaian. Jika pun terpaksa harus berada disana harus sesuai protokol kesehatan dan menjaga jarak antar sesama.
“Dengan cara begini dapat memutus mata rantai wabah virus corona itu. Misalnya, tanpa harus bersalaman guru-guru dapat mengajarkan kepada siswa-siswi dengan ucapan salam (Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh),” sambungnya menjelaskan.
Selain protokol kesehatan, kadisdik Aceh juga meminta Ketua MMKS dan Pengawas untuk mengawasi proses belajar mengajar peserta didik itu dapat berjalan dengan maksimal. Kendatipun ada kendala-kendala yang sifatnya teknis.
“Misalnya saja, ada siswa-siswi yang belum memiliki android, kemudian juga ada daerah yang terjadi gangguan jaringan. Namun kendala itu harus dapat dipecahkan. Dan kita mengapresiasi adanya partisipasi para guru yang berinisiasi untuk mendatangi rumah siswa bagaimana caranya peserta didik kita tetap melaksanakan belajar dengan baik,” pintanya.
Untuk pembelajaran secara daring, katanya lagi, salah-satu untuk menjawab tantangan pembelanjaran secara daring dapat dilakukan melalui aplikasi Sistem Jejaring Media Pembelajaran Online (SiJEMPOL) Aceh,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh ini.
Dikatakan, Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah ini pihaknya tetap melaksanakan pendidikan keagamaan bagi umat Muslim dan Muslimah dengan metode pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing peserta didik.
“Pendidikan keagamaan Diniyah di bulan Ramadhan tetap dilaksanakan, metode pelaksanaannya dilakukan secara daring atau seperti proses belajar mengajar saat ini. Guru-guru tetap membimbing peserta didik kita nanti,” tambahnya.
Penulis : M Nasir Yusuf