LHOKSEUMAWE I ACEHHERALD – Walikota Lhokseumawe Dr Imran mengingatkan jajarannya untuk berhati-hari terhadap oknum yang meminta fee proyek dari pengesahan anggaran, pemotongan anggaran tunjangan prestasi kerja, sertifikasi guru dan promosi jabatan yang mengatasnamakan dirinya. Penegasan ini disampaikan saat apel ASN di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Senin (17/10/2022).
Suara Imran meninggi saat menyampaikan tentang promosi jabatan, kinerja dan fee proyek. ASN memberi tepuk tangan dan menyuarakan mendukung statemen walikota. “Horee, mantap pak wali, siap komandan,” teriak ASN.
Informasi yang diperoleh Acehherald.com, dalam satu bulan terakhir informasi terkait adanya upaya dari pihak tertentu untuk loby jabatan sangat santer terdengar. Apalagi permintaan upeti tersebut dikaitkan dengan bakal adanya mutasi di lingkungan Pemko Lhokseumawe.
Informasi ini sampai ke Walikota Lhokseumawe. Maka ia secara terang menderang menyampaikan hal itu serta mengultimatum ASN serta pihak yang malakukan upaya tidak terhormat dimaksud. Bagi dirinya, seorang ASN itu bisa dipromosi jabatan bukan karena kedekatan tetapi karena kinerja. Begitupun untuk bisa menduduki jabatan selama ia memimpin kota penilaiannya pada kinerja.
Walikota menekankan, semua ASN mendapat kesempatan yang sama untuk promosi pada jabatan kalau kinerjanya itu bagus melalui proses asessment dan kinerja yang ia lakukan. “Jadi tidak perlu anda menyetor muka ke saya, tunduk,-tunduk dihadapan saya, tidak perlu. Anda tunjukkan performan kinerja anda, untuk menduduki jabatan dan proyek tidak perlu ada setoran,” ujar Imran yang disambut tepuk tangan peserta apel.
Menurut Imran kalau kemarin-kemarin ada isu pak walikota minta setoran 10 persen untuk dapat proyek di perubahan anggaran kemudian 30 persen untuk dipromosikan, maka itu tidak ada. “Kalau ada maka potret orangnya dan kirim ke saya, sekali lagi kalau ada foto orangnya dan kirim ke saya,” ujarnya.
Dengan suara yang lantang dan pelan Imran mengingatkan stafnya, kalau ada yang menyatakan dan meminta tunjangan prestasi kerja (TPP) saat sudah masuk rekening ASN dan harus ada feed back ke pak walikota maka itu tidak ada. Imran meminta agar orang yang mengatakan itu supaya di foto dan dikirim padanya.
Kemudian untuk para guru baik itu uang sertifikasi, promosi kepala sekolah kalau ada yang minta-minta itu (uang) maka Imran meminta agar foto yang minta itu dikirim padanya. “Jadi sudah mulai kita kurangi yang seperti itu,” katanya.
Upacara pada hari itu dihadiri oleh pejabat dari instasi vertikal serta undangan lainnya.
Penulis ,: Yuswardi