HMI Sigli Gelar Latihan Kader, Dyah Buka LK II dan LKK

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″] SIGLI | ACEH HERALD HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli menggelar Intermediate Training Latihan Kader II (LK II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat nasional yang diikuti puluhan kader. Latihan kader dan latihan khusus Kohati ini digelar di Aula Kantor Bupati Pidie, Selasa (5/1/2021) dan dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dr … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, memberikan sambutan dan arahan pada pembukaan Intermediate Training Latihan Kader II (LK II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat nasional, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli di Aula Kantor Bupati Pidie, Selasa (5/1/2021)

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

SIGLI | ACEH HERALD

HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli menggelar Intermediate Training Latihan Kader II (LK II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat nasional yang diikuti puluhan kader.

Latihan kader dan latihan khusus Kohati ini digelar di Aula Kantor Bupati Pidie, Selasa (5/1/2021) dan dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dr Dyah Erti Idawati.

Ketua PKK Aceh, Dr Dyah Erti Idawati yang membuka acara mengapresiasi terselenggaranya kegiatan itu. Bagi dosen Fakultas Teknik Unsyiah, LK II dan LKK itu dinilai penting demi memberikan pendidikan pengkaderan bagi generasi muda khususnya kader HMI.

“Forum ini sangat penting dalam rangka pembentukan kader intelektual bagi generasi muda Aceh,” kata Dyah.

Dyah menyebutkan generasi muda perlu mendapatkan pendidikan pengkaderan agar bisa memanfaatkan bonus demografi di tahun 2035 mendatang.

Karena itu, kegiatan-kegiatan positif kepemudaan wajib disupport penuh oleh pemerintah. Pemuda saat inilah yang di masa depan akan memimpin Aceh dan Indonesia.

Usai membuka training tingkat nasional itu, Dyah kemudian memberikan materi terkait peran perempuan dalam rangka menghadapi bonus demografi.

Ia mengatakan, komposisi demografi antara laki-laki dan perempuan di Aceh tidak terlalu berbeda. Karenanya peran perempuan di masa depan dituntut sama besar dengan laki-laki dalam memberikan kontribusi pembangunan. Ia yakin perempuan-perempuan Aceh mampu menjadi pemimpin dan tokoh-tokoh di kancah nasional.

“Aceh ini bangsa pejuang. Banyak pejuang perempuan kita yang ikut berjuang. Ada perbedaan antara perempuan Aceh dengan perempuan lain. Perempuan Aceh punya daya kepemimpinan yang kuat,” kata Dyah.

Harus diakui, di masa sekarang kontur perjuangan perempuan di Aceh sedikit mulai terkikis.

Karena itu, Dyah berharap agar lewat pengkaderan seperti yang digelar HMI itu, bisa lahir kader-kader pejuang yang bisa memperjuangkan kepentingan khususnya kepentingan perempuan dan Aceh di Aceh.

Baca Juga:  Di Tengah Pandemi, Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh Berlangsung Sederhana

“Kita sebagai perempuan harus bisa menduduki tempat strategis. Perempuan perlu berdiri di kaki sendiri,” kata Dyah.

Sementara itu Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM. Daud, mengaku sangat senang training kader bisa kembali digelar oleh HMI Pidie. Alumni HMI itu mengatakan, sudah 10 tahun training pengkaderan tidak dilakukan di Pidie.

“Atas nama alumni sangat berbahagia. Atas nama Pemkab Pidie, kami sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi dalam training nanti akan dibahas topik yang sangat menarik yaitu tentang kebangsaan dan keumatan,” kata Fadhlullah.

Fadhlullah menyebutkan, training itu menjadi tempat pengasahan intelektual kader HMI sebagai calon pemimpin masa depan.(*)

 

PENULIS     :     M NASIR YUSUF

Berita Terkini

Haba Nanggroe