AS Kembali Ancam Iran, Akan Terima Konsekuensi Jika Tak Patuhi Sanksi PBB

WASHINGTON DC | ACEH HERALD.com – Amerika Serikat kembali mengancam Republik Islam Iran. Ancaman terhadap Negeri para ullah itu dikemukakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Dia mengatakan bahwa sanksi PBB terhadap Iran “berlaku kembali”. Sanksi yang dimaksud ialah soal embargo senjata. Dia mengatakan AS akan “memberlakukan konsekuensi” jika negara anggota badan internasional itu tidak … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo     (DW News)

WASHINGTON DC | ACEH HERALD.com – Amerika Serikat kembali mengancam Republik Islam Iran. Ancaman terhadap Negeri para ullah itu dikemukakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Dia mengatakan bahwa sanksi PBB terhadap Iran “berlaku kembali”.

Sanksi yang dimaksud ialah soal embargo senjata. Dia mengatakan AS akan “memberlakukan konsekuensi” jika negara anggota badan internasional itu tidak menerapkannya.

Dilansir AFP dan CNN, Minggu (20/9/2020) AS yang terisolasi dalam masalah ini, dengan kekuatan besar lainnya, terutama sekutu Eropa-nya. Namun, AS berjanji akan tegas kepada Iran.

“Jika Negara Anggota PBB gagal memenuhi kewajiban mereka untuk menerapkan sanksi ini, Amerika Serikat siap menggunakan otoritas domestik kami untuk memberlakukan konsekuensi atas kegagalan tersebut dan memastikan bahwa Iran tidak menuai manfaat dari aktivitas yang dilarang oleh PBB,” kata Pompeo.

Sebelumnya, dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB dan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Iran mendesak Dewan untuk memblokir segala upaya AS untuk memberlakukan kembali sanksi internasional, yakni sanksi embargo senjata.

“Mengingat bahwa tujuan yang dinyatakan Amerika Serikat adalah untuk sepenuhnya menghancurkan Rencana Komprehensif Bersama,” kata Pemerintah Iran dalam pernyataannya.

Republik Islam Iran percaya bahwa anggota Dewan Keamanan akan, sekali lagi, menolak upaya terus-menerus Amerika Serikat untuk menyalahgunakan proses Dewan Keamanan, sehingga merusak otoritas dan kredibilitas Dewan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Duta Besar Majid Takht Ravanchi menanggapi pemberitaan di Twitter, mengatakan bahwa “negara anggota DK PBB terus mempertahankan AS. “AS MASIH melanggar JCPOA dan Res 2231 – berenang melawan arus internasional hanya akan membuatnya lebih terisolasi,” cuitannya.

Para ahli mengatakan kepada CNN bahwa upaya sepihak ini – yang dilakukan kurang dari dua bulan sebelum pemilihan presiden – tampaknya tidak akan berdampak pada penjualan senjata AS sendiri. Beberapa orang mengatakan langkah itu semakin mengasingkan AS dari sekutu E3-nya – Jerman, Prancis, dan Inggris – dan berfungsi untuk lebih jauh melemahkan perjanjian nuklir Iran 2015.

Baca Juga:  RESTUI PENGGUNAAN DALAM MEDIS, PBB HAPUS GANJA DARI OBAT BERBAHAYA

 

 

sumber : Detikcom

Berita Terkini

Haba Nanggroe