ASDP Buka Pelayaran Uleelheu-Pulo Breuh

Harga tiket, dewasa Rp 22.000, anak anak Rp 13.000 BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP), Rabu (03/06/2020) pagi, resmi memulai layanan rute baru, Uleelhue – Pulo Breuh dengan memakai KMP Papuyu yang juga dengan sistem Roro. Pembukaan layanan baru itu tak lepas dari pertemuan antara Dishub Aceh, BPKS, Dishub Aceh Besar … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Harga tiket, dewasa Rp 22.000, anak anak Rp 13.000

Plt Kepala BPKS Ir Razuardi Ibrahim MT (kanan) berbincang dengan pihak ASDP dan Dishub, saat pelayaran perdana KMP Papuyu dari Uleelheu menuju Pulo Breuh, Rabu (03/06/2020). Foto Humas BPKS

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP), Rabu (03/06/2020) pagi, resmi memulai layanan rute baru, Uleelhue – Pulo Breuh dengan memakai KMP Papuyu yang juga dengan sistem Roro.  Pembukaan layanan baru itu tak lepas dari pertemuan antara Dishub Aceh, BPKS, Dishub Aceh Besar dan ASDP sendiri, dua pekan silam.

Menurut Plt Kepala BPKS, Ir Razuardi Ibrahim MT, yang ikut langsung dalam pelayaran perdana itu, realisasi pembukaan rute baru itu menindaklanjuti sesuai dengan SK Dirjend Perhubungan Darat Kemenhub RI nomor KP.4550/AP.204/DRJD/2019 dan SK Gubernur Aceh nomor 552.3/05/2020.

Katanya, lintasan pelayaran dengan menggunakan kapal roro KMP Papuyu ini, adalah Pelabuhan Feri Uleelheu-Ulee Paya Gugop Pulo Breuh, yaitu lokasi pelabuhan perikanan yang dikelola BPKS, dengan jarak tempuh sekitar 16 mill laut dan waktu tempuh sekira 2 jam. “Seharusnya pelayaran perintis ini dilakukan pada 20 Januari 2020 silam, namun karena kondisi cuaca dan pandemic covid, hingga tertunda dan baru direalisasikan saat ini, saat pemerintah sudah menjalankan newnormal,” ujar Razuardi yang akrab disapa Essex itu.

Pelayaran direncanakan dua hari dalam seminggu, yakni Rabu dan Sabtu. Harga tiket sesuai dengan  Pergub Aceh nomor 8/2020, yakni untuk orang dewasa sebesar Rp 22.000,- dan anak-anak Rp 13.000,-.

Selain mengangkut orang, KMP Papuyu juga dapat memfasilitasi pengangkutan kendaraan bermotor berupa truk dan barang lainnya.

Dalam pelayaran perdana yang menyertakan Plt Kepala BPKS, Pejabat Dishub Aceh dan Aceh Besar, serta General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terlihat sambutan warga Pulo Aceh cukup antusias. “Selain untuk melayani aksesibilitas orang dan barang, penggunaan pelabuhan BPKS ini juga bermanfa’at bagi kegiatan ekonomi warga,” kata Razuardi Ibrahim.

Baca Juga:  Ilham Firdaus Ketua Karang Taruna Muara Dua

Sebagai mana diketahui, bahwa Kecamatan Pulo Aceh terdiri dari Pulo Nasi dan Pulo Breueh, dengan penduduk sekitar 4.000 jiwa. Pulo Breueh lebih besar dengan jumlah penduduk yang lebih besar pula, yakni di atas 2.500 jiwa. Namun pelayanan kapal roro hanya dapat dilakukan di Pulo Nasi karena di pulau itu terdapat pelabuhan pendaratan, yaitu di Lamteng. Sedangkan angkutan warga Pulo Breueh biasa dilakukan dengan menggunakan boat kayu milik warga. “Dengan pelayaran perintis hari ini, tentu terbangun harapan besar bagi warga Pulo Breueh untuk mengantarkan produknya ke luar pulau. Dan ini adalah peluang dan potensi besar untuk memberdayakan warga Pulo Aceh secara ekonomi,” pungkas Razuardi.

 

Penulis                 : Nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe