25 KK Jadi Korban Musibah, Kasem Sempat Melihat Dinding dan Atap Rumahnya ‘Dibor’ Angin

Yang Tersisa Dari Puting Beliung Pulo Aceh JANTHO I ACEHHERALD.com – Banyak cerita yang tersisa dari prahara puing beliung yang menyapu kawasan Pulo Breuh dan Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Jumat pekan silam. “Saya menyaksikan dari lokasi pengungsian di mess BPKS, dinding dan atap rumah saya seperti dibor angin lalu diterbangkan ke angkasa. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Yang Tersisa Dari Puting Beliung Pulo Aceh

Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, saat meninjau salah satu rumah yang atapnya diterbangkan puting beliung. Foto Humas Aceh Besar

JANTHO I ACEHHERALD.com – Banyak cerita yang tersisa dari prahara puing beliung yang menyapu kawasan Pulo Breuh dan Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Jumat pekan silam. “Saya menyaksikan dari lokasi pengungsian di mess BPKS, dinding dan atap rumah saya seperti dibor angin lalu diterbangkan ke angkasa. Yang tersisa hanya atap dapur,” kata  M Kasem, warga Gampong Rabo, Pulo Nasi yang ketika angin mulai mengamuk sempat melarikan diri ke mess BPKS tak jauh dari rumahnya.

M Kasem kini sedikit lega karena telah mendapatkan bantuan material bangunan dari dana CSR beberpa perusahaan swasta dan segera akan memperbaiki kembali rumahnya.

Camat Pulo Aceh, Yusra, mengatakan, sedikitnya ada 25 Kepala keluarga dari tiga desa yang terkena dampak dari bencana puting beliung yang terjadi pada Jumat (8/5) pekan lalu. “Di Pulau Nasi ada Lamteng dan Rabo dan Desa Alue Reuyeung, sementara di Pulau Breuh puting beliung juga menimpa rumah di Lapeng dan Lampuyang,” kata dia.

Sampai hari ini, beberapa sumber bantuan seperti dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga telah disalurkan kepada korban. Ia berterimakasih pada pemerintah atas kepedulian kepada warga yang terkena musibah tersebut.

Agus, salah satu korban mengatakan, angin disertai hujan deras turun usai sahur pada Jumat itu. Malamnya, kata dia, dirinya bersama istri dan tiga anaknya tidur di warung, tempat usahanya dijalankan. “Angin kencang sekali, pohon cemara di sebelah (warung) tumbang,” kata dia.

Rumahnya pun tak luput dari amuk beliung. Seluruh atap dan rangka atap dihempas badai yang terjadi pada pukul 06.20 WIB pagi itu. “Saya beruntung nggak ada di rumah. Setelah kejadian warga datang sampaikan bahwa atap rumah saya dibawa angin,” kata Agus.

Baca Juga:  Hari Bhayangkara ke-75, Dandim Beri Kejutan Untuk Kapolres Aceh Selatan

Agus berterimakasih pada pemerintah Aceh dan pemerintah Aceh Besar yang dinilai sangat tanggap dalam memberikan bantuan dan menyampaikan simpati atas mereka. “Alhamdulillah sangat cepat respon pemerintah. Dalam waktu seminggu langsung sampai.”

Senada dengan Agus, M. Kasem, korban lain dari gampong Rabo, juga menyampaikan terimakasihnya pada Plt Gubernur Aceh. Ia berharap dapat segera membangun kembali rumahnya, usai mendapatkan bantuan pemerintah Aceh.

Kasem tinggal di rumah berkonstruksi kayu tepat di kaki bukit gampong Rabo. Saat kejadian ia bersama istri dan seorang anaknya mengungsi ke mess milik BPKS yang tak jauh dari rumahnya. Dari lokasi itu ia melihat atap dan sebagian dinding rumahnya yang dibawa angin. “Kambing berlarian sebelum (atap) rumah saya diterbangkan angin. Hujan dan angin sangat kencang,” kata Kasem menceritakan kembali kejadian pagi itu.

Atap rumah Kasem kini hanya tersisa di bagian dapur. Sementara ini, Kasem mengikat terpal dari bekas kertas semen di kamar rumahnya. Usai mendapatkan bantuan, ia berharap segera bisa membangun kembali rumahnya, sehingga bisa melanjutkan Ramadan dan menanti lebaran di rumah sendiri.

 

Penulis             : Nurdisnyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe