Walikota Aminullah Teken Komitment Tolak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

ACEHHERALD.com – Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE,Ak MM, mendatangani komitmen bersama menolak kekerasan terhadap perempuan dan anak, kekerasan seksual dan perkawinan anak. Komitmen bersama yang diinisiasi Millennials Empowerment dan Flower Aceh ini ditandatangani pada acara Car Free Day (CFD), Minggu (8/12/2019) di Jl Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh. Ikut juga menandatangani anngota … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

ACEHHERALD.com –  Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE,Ak MM, mendatangani komitmen bersama menolak kekerasan terhadap perempuan dan anak, kekerasan seksual dan perkawinan anak.

Komitmen bersama yang diinisiasi Millennials Empowerment dan Flower Aceh ini ditandatangani pada acara Car Free Day (CFD), Minggu (8/12/2019) di Jl Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh.

Ikut juga menandatangani anngota DPRK Banda Aceh, Syarifah Munirah dan para pejabat jajaran Pemko Banda Aceh.

Pada CFD edisi kali ini, Wali Kota memberi space kepada puluhan anak-anak muda yang tergabung dalam Millennials Empowerment dan Flower Aceh yang ingin mengkampanyekan isu kekerasan seksual dan perkawinan anak.

Mereka melakukan long march memperlihatkan pesan-pesan yang bertuliskan menolak kekerasan terhadapa perempuan dan anak, kekerasan seksual dan perkawinan anak. Pantauan di lokasi, mereka menuliskan pesan-pesan seperti Pelaminan Bukan Tempat Bermain Anak, Say No to Sexual Harassment, Menjadi Perempuan Tanpa Rasa Was-was Kapan?  hingga pesan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan.

Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh apa yang disuarakan komunitas tersebut.

Katanya, bukan hanya kekerasan seksual dan perkawinan anak saja yang menjadi perhatian serius Pemko Banda Aceh, mencakup juga kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Lanjutnya, upaya perlindungan sudah menjadi program yang terus dijalankan dinas dan instansi terkait. “Kita terus bekerja keras berupaya memberi perlindungan dan perhatian melalui dinas dan intansi terkait. Ada DP3AP2KB, WDC hingga Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (TP2TP2). Mereka terus menjalankan usaha-usaha pencegahan dan perlindungan,” ungkap Aminullah.

Wali Kota Aminullah berpose sejenak dengan para aktivis anti kekerasan terhadap anak dan perempuan, di arena Car Free Day, Minggu (08/12/2019).

Namun, lanjut Aminullah, upaya menghapus kekerasan seksual, perkawinan anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tapi juga perlu melibatkan masyarakat, baik masyarakat umum maupun LSM dan komunitas. Semua harus terlibat aktif dan bekerja bersama-sama.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Segera Lakukan Pemerataan Guru, ke Sekolah-sekolah Terpencil

Pemko sendiri, lanjutnya sedang gencar-gencarnya menjalankan program Kota Layak Anak (KLA). Program ini juga bertujuan untuk meminimalisir kasus-kasus kekerasan seperti yang disuarakan Millennials Epowerment dan Flower Aceh.

Saat ini, lanjutnya sudah dicanangkan belasan gampong di Banda Aceh sebagai Gampong Layak Anak. Ketika program ini berjalan, harapannya akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pemenuhan hak-hak anak yang kemudian bermuara pada menurunnya kasus-kasus kekerasan tersebut. “Target kita, pada tahun 2021 semua gampong dan kecamatan di Banda Aceh sudah dicanangkan menjadi gampong dan kecamatan layak anak menuju Kota Banda Aceh sebagai Kota Layak Anak,” ungkap Aminullah.

 

Penulis      : */nurdinsyan

Editor         : Nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe