
FOTO : HUMAS UNSYIAH
BANDA ACEH │ ACEH HERALD
Satu lagi tempat menguji spesimen swab corona virus desease 2019 (Covid-19) hadir di Aceh. Setelah sebelumnya Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan Ri Aceh di Siron, Lambaro, Aceh Besar disahkan untuk uji swab pasein corona, kini Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pun menyatakan kesiapannya.
Di kampus jantong hate rakyat Aceh tersebut, Unsyiah telah menyiapkan Laboratorium Infeksi untuk menguji spesimen swab Covid-19. Kesiapan ini ditandai dengan peresmian fasilitas tersebut oleh Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, di Fakultas Kedokteran Unsyiah, Rabu (6/5/2020).
Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah, dr Maimun Syukri mengatakan, laboratorium Infeksi ini membantu masyarakat di Aceh dan Indonesia dalam pemeriksaan Covid-19. Nantinya, laboratorium ini juga berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan RI Aceh di Siron, Lambaro, Aceh Besar.
Selain itu, Maimun mengungkapkan, reputasi adalah hal penting bagi Unsyiah dalam memfungsikan laboratorium infeksi tersebut. Inilah yang menjadi alasan mengapa Unsyiah baru meresmikannya.
“Karena kami menjaga reputasi. Di samping ada masalah transportasi bahan yang kami tunggu beberapa hari. Alhamdulillah, hari ini sudah datang semua,” ucap Maimun.
Samsul Rizal mengungkapkan, laboratorium infeksi Unsyiah ini bisa menguji 400 sample/hari. Hasilnya dapat diketahui dalam waktu 12 jam. Semua tenaga ahli yang bertugas di laboratorium ini juga sudah tersertifikasi. Termasuk standar kemanan laboratorium telah Biosafety Level 2.
“Karena syarat pemerintah laboratorium itu boleh tes covid-19 apabila biosafety-nya level dua, kami sudah lewat dua, yaitu dua setengah,” ucap Samsul.
Kata dia, kehadiran laboratorium ini bentuk kepedulian Unsyiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. Mengingat wabah Covid-19 ini yang kabarnya berasal dari kelelawar, telah menarik perhatian dunia terhadap masalah zoonosis. Maka, melalui laboratorium ini, Unsyiah ingin terus mengembangkan riset terkait hal tersebut.
Dia mengungkapkan, setelah wabah Covid-19 ini usai, laboratorium infeksi ini akan menjadi research sharing dari beberapa fakultas dan prodi di Unsyiah. Sebab, Samsul menginginkan Unsyiah tidak hanya menghasilkan proses belajar, tapi harus mampu menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Karena itu, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Aceh untuk laboratorium ini. Semoga kolaborasi antara Balitbang Kesehatan Aceh dengan Unsyiah, mampu menjadikan Aceh sebagai rujukan utama pengembangan kesehatan di Indonesia,” ucap Samsul.
Pada peresmian Laboratorium Penyakit Infeksi ini, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif, turut hadir mewakili Plt Gubernur Aceh. Dia mengatakan, pemerintah Aceh menyambut baik kehadiran laboratorium ini. Sebab, penelitian di laboratorium sangat dibutuhkan oleh pasien yang terpapar virus Corona, yaitu untuk mengetahui dampak infeksi yang dialaminya.
Meski saat ini Balitbang Kesehatan Aceh telah memiliki laboratorium dilengkapi PCR, hal tersebut tidaklah cukup karena pemeriksaan PCR hanya untuk mengetahui jenis dan jumlah virus. “Sedangkan untuk melihat dampak virus itu membutuhkan sistem uji yang lain. Di sinilah penting keberadaan laboratorium infeksi ini, guna mendukung penelitian dan kerja tim medis,” ucapnya.
Hanif berharap, keberadaan laboratorium ini bisa membantu mendapatkan data akurat oleh tim medis, dalam memahami kondisi seorang pasien. Sebab, data tersebut akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi tim medis memberikan pengobatan.
Dia berharap, Unsyiah dapat mengoptimalkan sebaik mungkin keberadaan laboratorium ini untuk pengobatan pasien infeksi di Aceh.
“Dengan demikian, kami dapat menurunkan prevalensi penyakit infeksi di Aceh, sehingga mata rantai penyakit ini bisa diputuskan. Keberadaan laboratorium ini juga bukan hanya mendukung dari sisi penelitian di fakultas, tapi sangat bermanfaat bagi kerja tim medis,” ucapnya.
Peresmian laboratorium infeksi ini juga dihadiri Kepala Balitbang Kesehatan Aceh, Kepala BPBA, Direktur RSUZA, Ketua IDI Aceh, Wakil Rektor dan Dekan Unsyiah, serta Tim Satgas Covid-19 Unsyiah.(*)
PENULIS : POPON EL AZWANI