SUKAMAKMUR|ACEH HERALD.com-Arus lalulintas dari Simpang Lamie, Kecamatan Darul Makmur menuju Simpang Langkak atau Jalan Tripa Bawah, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, dan sebaliknya, terhenti total beberapa jam sejak pukul 12.05 WIB pada hari Jumat (19/4/2024) siang lalu
Transportasi darat di lintasan alternatif dari Blangpidie, Abdya menuju Meulaboh, Aceh Barat dan sebaliknya tersebut terhenti secara tiba-tiba setelah terjadi peristiwa tumbang satu batang pohon Rambong di kawasan Desa Drien Tujoh, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, menjelang memasuki waktu shalat jumat.
Amatan Aceh Herald.com di lokasi. pohon ukuran besar yang tumbuh di pinggir jalan raya lokasi pemakaman umum desa setempat tumbang akibat terbakar. Api yang membakar bagian tengah pohon sehingga tak mampu menampung beban popoh yang berat. Akhirnya pohon besar tersebut rubuh menimbulkan suara keras sehingga mengejutkan sejumlah warga yang mendiami rumah dekat lokasi kejadian.
Pohon yang sangat rimbun tersebut tumbang melintang jalan sehingga akses jalan raya di lokasi tertutup total dengan cabang-cabang pohon. Masih untung peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban. Padahal, m,enurut keterangan warga setempat bahwa pada menit-menit sebelum terjadi peristiwa ada sejumlah kendaraan dari dua arah melintas di lokasi tersebut.
“Saya sudah memeriksa timbunan cabang kayu yang menutup permukaan aspal. Alhamdulillah, tak ditemukan apa-apa,” kata salah seorang pemuda di lokasi. Hanya saja, pohon tumbang yang menutup akses jalan di lokasi tidak bisa segera dibersihkan lantaran sudah memasuki jadwal shalat jumat. Lagi pula pembersihan pohon tersebut harus dengan bantuan mesin pemotong kayu shinsaw yang dicari dulu.
Alhasil, sejumlah kendaraan roda empat baik minibus (pribadi), kendaraan umum dan truk dari dua arah yang terjebak di lokasi kejadian terpaksa putar arah. Sedangkan kendaran jenis sepeda motor dari dua arah (dari Blangpidie dan Meulaboh) bisa melanjutkan perjalanan dengan cara menerobos jalan setapak dalam areal perkebunan kelapa sawit warga setempat.
Lantaran ada tindakan pembersihan pohon yang menutup badan jalan raya di lokasi akhirnya kendaraan roda empat yang tadinya bergerak dari Blangpidie dan Alue Bilie kemudian terjebak di lokasi putar arah kembali ke Simpang Lamie dengan jarak sekitar 20 km, kemudian melanjutkan perjalanan ke Meulaboh dan Banda Aceh dengan melewati jalan Gunung Trans.
Akan halnya kendaraan roda empat yang tadinya bergerak dari dari Meulaboh menuju Alue Bilie dan Blangpidie, juga harus balik kanan ke Simpang Langkak (Kuala Tuha) dengan jarak sekitar 30 km untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur jalan raya melewati Simpang Peut dan Gunung Trans.
Jalur dari Simpang Lamie, Kecamatan Darul Makmur (Alue Bilie) menuju Simpang Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya dengan jarak sekitar 50 km memang sering digunakan sebagai jalur alternatif untuk menghindar melewati jalan raya kawasan Gunung Trans yang dikenal sarat tanjakan dan tikungan tajam.
Pilihan ini, selain mempersingkat jarak tempuh, juga pengendara bisa menghindari tinkungan patah dan tanjakan berbahaya kalau melewati jalan raya kawasan Gunung Trans dalam perjalanan dari ke Banda Aceh dan Aceh Jaya atau dari dan ke Blangpidie, Tapaktuan, Subulussalam dan Medan.
Informasi terakhir diperoleh Aceh Herald.com, arus lalu lintas jalur Simpang Lamie-Langkak kembali lancar sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat sore, setelah terhenti total sekitar tiga jam. “Sudah lancar kembali pukul 15.00 WIB, tadi, setelah warga bergotong royong membersihkan cabang pohon tumbang yang menutup badan jalan raya,” kata Mawi, salah seorang pengguna jalan kepada Aceh Herald.com melalui saluran selular.(*)
