SIAPA yang tak kenal dengan Mie Aceh juga Mie Calueu. Jangankan warga Aceh, pelancong dari nusantara bahkan wisatawan mancanegara pun bakal mencicipi Mie Aceh dan Mie Calueu. Tentu saja untuk di daerah ini, hampir di semua warung kopi menyediakan mie sebagai salah satu makanan pelepasan lapar selain menu lainnya.
Makanya tak heran Aceh dikenal memiliki ragam kuliner yang punya citarasa khas. Selain kopi Aceh dan martabak telur, jajanan Aceh yang sangat menggugah selera. Salah satunya adalah Mie Calueu yang terkadang disebut mie caluk.
Mie Calueu sangat dikenal di Aceh, meski belum sepopuler Mie Aceh. Mungkin juga bagi wisatawan mie calueu ya mie aceh juga, karena bumbu aceh nya sangat kental di lidah dan punya cita rasa tersendiri di banding mie mie lainnya.
Kalau Mie Aceh kaya rasa dengan bumbu yang gurih dan paduan bumbu yang khas ala Tanah Rencong, Mie Caluk sebaliknya. Bumbu yang digunakan lebih sedikit dan minimalis, namun tetap menggoyang lidah saat mencicipinya.
Penasaran bagaimana olahan Mie Caluk tersebut? Mie Caluk memang makanan yang berbentuk mie, yakni adonan tepung yang berbentuk kecil panjang. Namun, untuk Mie Caluk ini, yang dipakai adalah jenis mie lidi (mie yang berbentuk lidi dan direbus terlebih dahulu sebelum digunakan), terkadang dari bahan mie biasa.
Kemudian dicampur dengan racikan bumbu dari berbagai bahan alami dan diaduk pelan-pelan di dalam kuali sampai matang, dengan api kecil hingga bahan mie dan bumbu benar-benar menyatu dalam satu rasa. Setelah matang, Mie Caluk sudah dapat dikonsumsi.

Untuk menikmati Mie Caluk ini secara sempurna, tinggal menginginkan bagaimana varian rasa yang diinginkan. Apakah dengan memakai bumbu kacang atau memakai kuah sayur atau tidak keduanya, semua tergantung selera.
Bukan hanya itu, akan lebih sempurna lagi menikmati Mie Caluk ini adalah ada taburan remahan kerupuk di atasnya dan irisan mentimun plus potongan tipis bawang merah yang sudah direndam air cuka. Sehingga semakin nikmat saat dinikmati di lidah karena perpaduan rasa pedas dan segarnya timun.
Di semua tempat, terutama di wilayah pesisir utara dan timur Aceh, Mie Caluk ini menjadi makanan favorit dan jajanan rakyat.
Begitu juga di ibukota Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh. Mie Calueu semakin menjamur di hampir semua warung kopi juga warung khusus mie aceh. Dan Ahad (11/2/2024) Mie Calueu Lhoong Raya buka cabang di Sidiq Kopi, Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng.
Owner Mie Calue, Bustamam Ali, mengatakan mie Calueu di Sidiq Kopi merupakan cabang ke empat setelah sebelumnya dibuka di Simpang Tujuh Ulee Kareng, Kedah, dan yang perdana di Lhoong Raya.
“Ini dikarenakan permintaan konsumen yang terbilang tinggi dan juga pemilik warung kopi meminta kami untuk membuka kuliner khas Aceh di Sidiq Kopi. Jadi lah kami buka cabang lagi,” kata Bustamam yang kerap disapa Bustam, Ahad (11/2/2024) saat launching warkop Sidiq Kopi di Lambhuk.
Ia menyebutkan menyediakan mie calue, baik di kedai sendiri dan juga di warkop-warkop sebagai salah satu dukungan terhadap wisata kuliner Aceh di daerah ini.
Diungkapkannya ada empat varian rasa mie calue, yakni mie calue daging, udang, cumi-cumi, dan kepiting dengan pilihan mie calue masak kuah, kering, tumis, dan basah.
Salah satu penikmat mie calue, Faraby Azwany merekomendid mie calue Lhoong Raya yang telah buka cabang di Warkop Sidiq Lambhuk.
Mengapa? Dipastikan pelanggannya semakin ramai dan juga karena rasanya sangat cocok di lidah masyarakat Aceh sehingga permintaan semakin tinggi. Jadi tak heran di semua penjuru pasar atau kota di Aceh, dapat dijumpai penjual mie calue.
Menikmati Mie caleu, baru sesendok rasanya nendang di mulut. Sensasi pedas dan aroma rempah yang kental khas bumbu dari tanah rencong ini, begitu menggoyang lidah dan pastinya bikin ketagihan.